Minggu, 17 Mei 2015

The Story Of Mirana



The Story Of Mirana
Chapter I : Mirana The Princess of the moon

Di suatu tempat bernama kalimdor, peperangan terus terjadi antara dua pihak. yaitu kubu Radiant dan Dire. The Radiant sebenarnya tidak ingin berperang, namun pihak Dire selalu menyerang karena ingin menguasai dunia dengan pimpinan Lich King yang sedang menyembuhkan lukanya di Frozen Throne. Beberapa waktu sebelumnya pihak Radiant mendapatkan bantuan yang katanya adalah utusan dari para dewa. dia adalah wanita suci yang di naungi oleh dewi bulan, mereka menyebutnya Princess of the moon, dia bernama Mirana, dan menunggangi seekor harimau putih bernama Sagan.

Hari seperti biasa para prajurit bertempur satu sama lain, namun tidak ada peperangan yang berarti karena Lich king belum memberikan serangan yang mematikan. Di sebuah bar Mirana sedang ngobrol bersama teman dekatnya traxex, mereka saling kenal saat kontes memanah di kubu Radiant.


Mirana: Xex, kenapa lo bisa mau membantu pihak Radiant buat ngelawan lich king?

Traxex: Soalnya bangsa Radiant gak mau kalimdor di rusak sama suruhan lich king, lagian aku ada dendam sama salah satu bangsa Dire.

Mirana: Memang gimana ceritanya ? itu kalau lo mau ceritain

Traxex: dulu aku Ksatria yang ga mau ikut peperangan ini,aku sama tunanganku sudah mau merid, namum pas lagi resepsi, anak buah lich king nyerang, tiba-tiba resepsiku hancur berantakan dan tunanganku Clinkz di bunuh sama LUCIFER, komandan Dire.

[kilas balik] Traxex dan Clinkz adalah sepasang kekasih, mereka kenal karena kemampuan memanah, namun mereka memiliki elemen yang berbeda. namun pada saat mereka melaksanakan pernikahan, Clinkz di bunuh dan dikutuk oleh lucifer. sehingga Clinkz menjadi anak buah Dire dan berubah nama menjadi bone clinkz karena dia sudah tidak memiliki raga lagi.

1 hari kemudian...

pagi hari yang cerah di Radiant namun semuanya terdiam karena pemimpin treant alias FURION memberitakan kabar buruk bahwa sebentar lagi pasukan lich king akan membumi hanguskan selatan kalimdor yaitu markas Radiant. Furion memerintahkan seluruh pasukan untuk bersiap menghadapi perang,
Furion : Mirana peganglah artifak ini, pasukan tengah Radiant kuserahkan padamu
Mirana : apa ini ?
Furion : Itu adalah artifak langka yang kudapatkan saat ingin melindungi lini atas Radiant. Namun, saat teleport nyasar. saya bertemu dengan seorang pengelana misterius yang memiliki barang - barang antik. dia terluka, lalu setelah aku memberinya flask of saphire water dia kembali pulih dan memberiku artifak ini. namanya PERSEVERANCE.  

Mirana : Ok, i'll leading the way. tapi ini buat apaan yah.

Maka peperangan pun dimulai di lini tengah Mirana berhadapan dengan black arachnia the Broodmother yang terkenal dengan sebutan ibu dari segala laba - laba.

Broodmother langsung membuat jaring di sungai batas antara dua kubu, dan dia membuat prajurit Radiant hancur berkeping keping dan dari perut mereka keluar anak-anak laba-laba yang mengerumuni Mirana, dan Mirana tidak dapat bergerak....
Chapter II
Saat Mirana sedang mencoba mengusir anak laba-laba itu dengan busurnya, broodmother sudah mendekatinya dan menyerang nya bertubi-tubi dengan skill ultimatenya Insatiable hunger, gerakannya menjadi cepat dan buas, dalam sekejap tenaga Mirana sudah terkuras,
Mirana : apakah aku akan berakhir disini ?

Namun harimau putihnya sudah merasakan bahaya dan melakukan LEAP, ke tower pertahanan Radiant yang terluar, namun broodmother terus mengejarnya dan berusaha membunuh Mirana. Sagan terus berlari berusaha menyelamatkannya, saat broodmother berusaha mengejar sambil menghindari serangan tower yang menyerang dirinya, Mirana dengan sisa tenaganya mengcast skill dan mengeluarkan STAR STORM, dan 2 kali bintang jatuh mengenai kepala broodmother, dan itu membuatnya pusing, sehingga broodmother yang terluka berusaha kembali ke markas the Dire.

Arkkk…

Tiba2 sedikit demi sedikit tenaga Mirana kembali pulih,
Mirana : Ternyata ini efek dari Perseverance pemberian Furion. Dan dengan konsentrasi penuh Mirana melepaskan Sacred Arrow nya yang merupakan kemampuan memanah menggunakan hati yang bersih. Broodmother yang sudah dekat dengan jaring tempat persembunyiannya terkejut karena ada panah yang melesat di belakangnya.
Panah tersebut tepat mengenai kepala broodmother dan Broodmother sang black arachnia itu pun tewas seketika.

Mirana mulai mendekati mayat brood mother yang tersungkur untuk memastikan bahwa laba-laba busuk itu telah meninggal, ternyata di balik mayat broodmother terdapat sebuah artifak lain, Mirana pun mengambilnya. “Apaan nih bola merah, telur laba2 busuk ya?!” ujar Mirana.

Wuzz..

Tiba-tiba Mirana merasakan kehadiran seseorang, orang yang ia kenal lama. Menaiki singa  hitam. Dan membawa senjata yang ia kenal. ternyata dia Luna Moonfang, seorang pejuang radiant kawan baiknya Mirana. Sekaligus saingannya. Mirana unggul jarak serang namun kalah pertumbuhan agility

Mirana : eh Luna, apa kabar ? ada apa kesini. Mau bantu aku?. 

Luna : aku disuruh sama Master Furion buat bantuin kamu karena menurut berita kamu bakal berhadapan dengan Broodmother, laba-laba terkuat di Dire.

Mirana: iya betul, tuh si broodmother dah jadi bangkai.

Luna: wuih! Hebat kamu !! dewi selemene ngasih kamu skill yang mantap. Mana Sacred Arrowmu jauh jaraknya. Aku jadi tambah iri.

Mirana: sudah jangan iri., Kita kan sama-sama pejuang. Pulanglah, lapor ke furion, hati-hati larinya ntar nabrak pohon kasian si nova.

Luna : Eh ngomong-ngomong kamu kok bisa punya Ultimate Orb?

Mirana: maksudmu bola aneh ini ?

Luna: iya, namanya Ultimate Orb. Itu sih emang item biasa , di pasar juga ada yang jual, tapi harganya lumayan mahal, tapi konon itu bisa digabung jadi barang yang hebat, dengan bantuan perseverance dari furion.

Mirana: oh ya ? Gimana caranya ?

Luna : dah kamu pulang sana. Tanya sama Blacksmith gimana cara gabungin 2 item itu. Biar aku yang jaga perbatasan sini.

Maka Mirana pun dengan cepat pulang ke markas, sesampainya di sana Mirana langsung meminta blacksmith menggabungkan artifak yang dimilikinya.

TRANGG><TRING<<//

Mirana : Wah apaan lagi nih, jadi bola lain lagi.
Wuzz tiba2 di samping Mirana sudah ada Luna dalam keadaan terluka parah, Nova juga jalan terpincang-pincang dan akhirnya tidak mampu jalan lagi. Hanya menggelepar menyamping dan mengaum minta bantuan
 lalu magina berkata “ Itu Linkhen’ sphere !! bisa ngeblock skill musuh sekali. Tapi delaynya lama, 17 detik
Mirana: aku tahu. yang penting kenapa kau bisa berdarah-darah seperti itu? Nabrak pohon ya?

Luna : aku hampir di telen hidup-hidup sama Pudge The Butcher, gila mana keteknya bau banget lagi. Mana Nova kena imbasnya juga. Kasihan dia
Mirana : Ya udah, kamu masih bisa jalan kan. Kamu ke Fountain sana, biar Nova saya sama traxex dan Rylai bawa ke Fountain nanti.
Mirana meminta kedua teman baiknya membantu mengangkat Nova ke Fountain.
Mirana : Kau ga papa kan Nova.... masih bisa jalan kan.
Nova hanya mengaum pelan seperti menjawab ya.
Mirana : ya udah.... ayo berdiri kita ke Fountain untuk mengobati kamu.
Sampai di fountain Mirana, Traxex, Rylai mendudukan Nova di dekan Luna yang duduk-duduk menunggu sihir Fountai selesai menyembuhkanya. Luna mengelus-elus kepalanya dan meminta maaf karena melibatkanya dalam perang melawan musuh yang hebat.

Pada saat yang sama di kubu Dire….

“Wahai Penguasa Dire the lich king, berita buruk baru saja sampai, penguasa laba2 the broodmother telah wafat di tangan Princess of the moon”. Ujar Terrorblade sang panglima perang. “Soul kepper, cepat habisi dia Princess of the moon”, ujar Kel Thuzard tangan kanan Lich king. Maka Terrorblade pun mencari Mirana.

Pada saat yang sama di markas Radiant…

Teleport!! 

Tiba-tiba Furion muncul di hadapan Mirana, Luna, Rylai, dan Traxex.

Furion : Basis pertahan terluar midway telah hancur oleh Pudge The Buthcer!! Tapi yang lebih gawat lagi ada laporan bahwa Radiant Forest telah di porak porandakan oleh sesosok bayangan hitam.

Mirana : Master, biar aku yang menyelidikinya, lagipula aku ingin mencoba kekuatan linkhen’s sphere ini.
Furion : Baiklah, tapi hati-hati karena aku tidak tahu apa yang akan kau hadapi, dan midway biar para para treant yang hadapi, mereka akan dipimpin oleh treant protector the rooftelen.

Mirana :Rylai dan Traxex... makasih bantuannya. Pulang aja ke markas biar mereka aku hadapi.
Rylai : Oke... hati-hati ya.
Traxex : semoga selamat sampai balik ke markas.



Kemudian Mirana berpatroli di Radiant Forest sambil bunuh creep hutan dan mendapat gold yang banyak.

Chapter III

Tiba-tiba terdengar suara dari balik pepohonan “evil bla bla” namun suara itu tidak terdengar begitu jelas. Mirana menghampiri asal suara itu dan suara tersebut semakin mendekat, dan terlihat sabit yang sangat besar dan tajam dari balik semak semak.

Mirana : Siapa itu?!!

Terrorblade : Easily, aku adalah Terrorblade the soul keeper dan ini adalah hari terakhir kau akan melihatku Mirana the princess of the moon, karena tempatmu adalah di NERAKA!!
Mirana : hah kau lagi ? sekarang kau mau apa ?
Terrorblade : Eits.... tunggu dulu. Bukannya kau sudah mati ?
Mirana : Ya... memang aku mati. Namun aku tidak sepenuhnya mati. Aku hanya pingsan. Dan aku di tolong oleh dewi bulan dan memberikanku senjata, kekuatan, dan kehidupan baru yang lebih kuat.
Terrorblade : Ah udah jangan bawel ! kau bakal kalah.

Mirana : HEH, aku ga takut, aku sudah sering berantem sama orang buta kaya lo.

GROAARRRRRRRRRRRRRR………..

Tiba2 sosok terrorblade mulai membesar dan membentuk bayangan hitam seperti yang furion katakan, sosok itu benar2 mengerikan dan memiliki sayap besar di punggungnya.
Mirana : A..A…Apa2 an itu.. (sambil mendongak ke atas melihat wajah terrorblade yang mengerikan) Mirana sangat terkejut dan mulai mengcasting skill nya..

Mirana : Starrrr storm!, teriaknya sambil gemetaran.. SRINGG…

Terrorblade : IS THAT ALL?? HAHAHA.. GELI-GELI.. bersiaplah untuk mati..

Mirana yang terkejut tidak dapat berbuat apa-apa dan mulai di pukuli oleh terrorblade. “You will Die Easily”, teriak soul keeper. Mirana terluka namun tidak parah, dengan efek Linkhen’ Sphere healthnya bertambah perlahan sehingga Mirana masih sempat bertahan dan tenaga Terrorblade terkuras sia-sia.


Zwutt..


Tiba2 muncul sesosok yang sudah familiar… 

Blink strike!!! (lalu munculah Magina the anti mage)

Magina : KAU!!! Aku yang akan menghadapimu!!

Terrorblade : HAHAHA, apa kabar saudaraku tercinta?? Mari ikut bersama ku! Lich king akan memberikan apapun yang kau minta!!

Magina : Lebih baik aku mati!! Kau telah mengkhianati bangsa kita Radiant , ayah pasti akan sangat kecewa denganmu yang hanya mementingkan kekuatan.

Terrorblade : Jangan banyak bacot buta!!! (padahall…..)

Magina : LO juga buta!!

Wuzz Dengan cepat mereka saling menyerang, Mirana hanya dapat menyaksikan pertarungan kedua saudara kembar tersebut. Namun serangan mereka sangat cepat sehingga Mirana tidak dapat melihat jelas apa yang terjadi, tiba2……. 

TRANGG!!!… 

Suara akibat benturan kedua moon blade mereka sangat keras sekali, sehingga membuat seluruh kalimdor bergetar… namun hal aneh terjadi, Terrorblade tiba-tiba menurunkan sabitnya dan membiarkan magina melukai dan merobek-robek tubuhnya. Hingga membuat terrorblade kehilangan banyak darah dan tertunduk lemas di tanah. Terrorblade yang sudah terluka sangat parah membuat magina merasa iba, dan menghentikan serangannya. “Bertobatlah (sambil membalikan badannya karena merasa sudah menang telak)” ujar magina. Namun tiba2 hawa jahat kembali muncul di belakang magina, dan magina pun segera membalik badannya untuk melihat apa yang terjadi dengan saudaranya itu, tapi sayang semua sudah terlambat..

SUNDER!!!

Uaghhh!! Seluruh tubuh magina menjadi terkoyak2 hanya dengan 1 serangan dari Terrorblade, dan anehnya Terrorblade kembali pulih.
Terrorblade : Kau terlalu gegabah saudaraku, atas pemberian lich king, aku dapat memanipulasi jiwa makhluk hidup, HAHAHA!!..... mati kau!”
.Dia pun kembali menjadi sosok gelap dan besar itu, dan kali ini dia menjadi banyak, ada 3 sosok bayangan raksasa di depan magina. Mirana hanya dapat terpaku menyaksikan kemampuan terrorblade.
Magina yang sudah terluka sangat parah tidak dapat melakukan blink strike, karena seluruh tubuhnya mengeluarkan darah. Akhir dari magina sudah sangat dekat, terrorblade sama sekali tidak perduli bahwa magina adalah saudara kandungnya, bahkan mereka kembar. Terrorblade melepaskan serangan terakirnya, bola bola api panas keluar dari mulut terorblade yang telah ber metamorfosis, akhir yang mengenaskan bagi magina. ……….. Tepat sebelum bola bola api tersebut mengenai magina, tiba2 magina hilang seperti ditelan bumi.


Terrorblade : ROAAAARRRR! Kemana perginya magina ******* itu! Aku akan mencarinya! Pasti tidak jauh dengan luka separah itu. Tapi kemana perginya Si ******* Mirana, dia juga menghilang!


Di balik semak semak yang tidak jauh dari situ…

Mirana : sst.. untung aku sempat menggunakan skill ultimate ku Moonlight shadow, aku berhasil menyembunyikan kita dengan menggunakan kamuflase dari bayangan bulan, namun aku belum menguasainya dengan baik, lagipula dengan tenaga seperti ini kita akan cepat muncul kembali. Semoga kembaran Buta mu itu tidak menemukan kita di balik pohon ini.

Magina : Te.. Terima Kasih..


Beberapa menit kemudian…….


Mirana : Ahhh tubuh kita sudah tampak, benar2 payah.. tapi dia tidak akan menemukan kita disini, aku rasa kita aman.

Magina : …se..moga….

Terrorblade : HAHAHA, kau pikir bisa kabur dengan jurus kacangan seperti itu? HAH?? Matilah kalian berdua!!  Teriak Terrorblade yang muncul tiba tiba dari belakang mereka.

The Techies : Tidak akan kami biarkan, I’ll blast you into pieces!”  dua mini goblin aneh datang . Mereka mulai melempari Terrorblade dengan granat, sehingga dia menjadi pusing, dan dalam sekejap tanah di sekitar terrorblade telah dipenuhi ranjau. Terrorblade mulai kehilangan darah tapi dia masih dapat berdiri.


Terrorblade : Hahaha Kalian kira petasan kecil itu bisa bunuh aku ? Kerdil *****!

Squee and Spleen : “@.@” OMG

Terrorblade : Matilah bersama mereka.

Squee : AA Kita kehabisan ranjau bagaimana ini??

Spleen : Aku rasa… Terpaksa kita harus melakukannya..

Squee and Spleen : ALL My Hobbie..

Mirana dan magina : JANGAAAAN !!!!!!


DUARRRRRRRRR !

Ledakan yang sangat dashyat, itu adalah jurus turun temurun dari bangsa goblin pembuat ranjau yang mengerikan, The Suicide.
Mereka menggunakan dirinya sendiri sebagai bom bunuh diri. Seluruh Radiant Forest Bergetar dan pohon pohon tumbang.
Mirana memeriksa keadaan mereka, namun sudah terlambat Para techies itu telah wafat, namun di atas mayat mereka terdapat 2 town of portal yang biasa digunakan untuk teleport bila ada sesuatu yang terjadi.
Magina berdiri dengan terengah engah dan memeriksa mayat saudaranya, ia sangat terkejut ketika melihat sosok bayangan hitam raksasa itu menguap menjadi asap hitam yang tebal, dan kemudian menghilang.


Magina : Sial !

Mirana : aku juga sedih atas kematian mereka kok, tapi kita harus relain biar arwahnya tenang.

Magina : Bukan itu, kematian mereka sia sia, mereka meledakan dirinya hanya untuk menghancurkan illusion yang di buat oleh Terrorblade! Itu bukan yang asli!

Mirana : What!!!!!

Magina : pakai portalnya cepat, entar si Terrorblade datang lagi, habis kita.

Siuuttttttt


Tidak lama kemudian mereka kembali ke markas dan diobati oleh para pelindung Radiant, Mirana melaporkan kejadian yang terjadi pada furion, bahwa terrorblade lah yang mengacaukan Radiant forest.

Furion : Aku sudah tau, karena itu aku mengirimkan para Techies untuk membantu kalian, mana mereka?

Mirana : Mereka… Mereka….

Magina : Mereka menggunakan suicide untuk menolong kami, namun benda yang meledak itu hanya illusion dari terrorblade, menyedihkan.

Furion : Ternyata mereka tidak cukup kuat untuk menandingi terroblade, aku juga sangat terkejut, karena lich king secepat itu menurunkan salah satu ksatria terhebatnya soul keeper.

Magina : Aku tidak akan mengampuninya lain kali!! (Mad)


Tiba2 obrolan mereka dihentikan oleh suara yang mengejutkan “AHAHA ALL MY HOBBY”.

Mirana : WAHH, eh goblin goblin cebol kok kamu bisa hidup lagi?

Squee and Spleen : Ya eya lah masa ya eya dong.. Berkat bantuan Ezalor The keeper of the light, dia menarik kembali jiwa kami sebelum mencapai akhirat.

GLub..

Kedua goblin itu berpelukan dengan Mirana.
Squee : Apaan nih empuk-empuk
Spleen : disini juga.

PLAKK!!

Mirana : Sial lo berdua, kecil kecil doyan raba – raba barang orang lain.

The Techies : AHAHA all my hobby?!!

Mirana : Star Storm (puyeng2 loe)

Techies : @.@

Chapter IV

Di Markas besar Dire, Terrorblade yang gagal membunuh Mirana melaporkan kejadian tersebut pada lich king. Lich king marah mendegar hal tersebut, namun karena dia masih terkurung di dalam frozen throne untuk pemulihan dia tidak dapat bertindak apa – apa pada terrorblade. Kemudian Lich king langsung mengutus lima prajurit untuk menghancurkan Radiant.

Lich king : Krobelus, Leshrac, Leviatan, Nevermore, kalian harus menyerang Radiant nanti malam, dan kalian akan dipimpin oleh Lich Kel thuzard.

Leshrac : I’ll make them feel the torment.

Krobelus : …….

Nevermore : At last, my turn.


Pada malam harinya para Dires itu menyerang Radiant membabi buta, dalam sekejap pasukan Radiant habis tak bersisa. Untungnya beberapa waktu yang lalu treant protector telah memasang eyes in the forest. Furion yang melihat hal tersebut langsung menurunkan bala bantuan. Dia mengutus lima orang untuk melawan Lich dan anak buahnya.

Furion : Rylai, Rooftelen, Raigor, Purist, dan tiny cepat hadang mereka!!

Mirana : bagaimana denganku?

Furion : Mirana, kamu belum cukup kuat untuk melawan mereka, carilah Demon edge, itu akan membantumu dalam memanah. Cepat!


Mirana : baiklah.


Mereka berlima akhirnya sampai pada tempat perang, namun tidak ada siapa siapa disana, hanya mayat para Radiant yang tergeletak akibat serangan para Dires. Kemudian mereka menurunkan senjatanya karena mereka tidak melihat apapun.

Tiba – tiba dari balik pepohonan muncul bola kristal es yang sangat besar dan mengenai rooftelen, Bruakk… keempat Radiants lainnya terkejut dan mendekati rooftelen untuk memeriksa keadaannya, namun bola es itu memantul ke segala arah mengenai mereka semua.

Purist : ada apa ini ?? Dires benar – benar licik.. PURIFICATION! REPEL! GUARDIAN ANGEL!!!

Para malaikat turun dan melindungi para Radiants, kekuatan itu hanya dimiliki oleh purist, entah bagaimana ia bisa melakukannya. Konon ia dilindungi oleh salah satu dewa romawi, seperti zeuz, namun zeuz telah kehilangan kehidupan abadinya demi membantu Radiant.



REQUIEM OF SOULS!! (tiba2 nevermore muncul di tengah tengah mereka). Arwah – arwah dari prajurit Radiant yang mati terangkat ke atas dan mengeluarkan bunyi yang sangat mengerikan. Kemudian empat pasukan Dire lain muncul dari balik pepohonan. Radiants kaget dengan semua serangan yang tiba – tiba itu.


Rooftelen : Sial salah satu dari mereka sudah memilik Lothar edge, pedang yang menyaingi demon edge. OVERGROWTH!!


Setelah rooftelen berteriak, terjadi gempa yang sangat dashyat, tanah bergetar sangat keras kemudian muncul akar akar pohon besar yang mengikat para Dires.


Rooftelen : Living armor!! (akar- akar tadi juga mempengaruhi Radiants, namun membentuk sebuah jubah yang tebal) Rylai, Raigor sekarang saatnya!!


Raigor : ECHO SLAM!!! 


BRUAR!! Gempa kali ini lebih dahsyat dibandingkan gempa yang disebabkan rooftelen the treant protector, totem yang menghantam tanah dengan keras itu menyebabkan getaran dan mengeluarkan angin yang sangat keras ke segala penjuru, lebih sadis dibandingkan chain frost milik kel thuzard.


Rylai : Its my turn, Freezing Field !!!!!!!


Dalam sekejap seluruh area pertempuran menjadi beku dan banyak es berjatuhan dari langit, kalau saja prajurit biasa, pasti sudah mati beku. Namun mereka adalah pasukan terkuat yang dikirim oleh lich king, serangan seperti itu belum dapat membunuhnya. Salah satu Dire bahkan sudah terlepas dari ikatan akar, dia adalah leviathan the tide hunter. Dengan jangkarnya ia berputar menebas seluruh akar yang mengikatnya.


Leviathan : RAVAGE! 


Tanah yang tadinya membeku mengeluarkan duri dari dalam tanah, jumlahnya sangat banyak, dan semua akar yang mengikat Dire lepas. Semua pasukan Radiants terpental ke atas dan terjatuh kembali sangat keras sehingga mereka menjadi lemas (alias stunt).


Krobelus : all of dead spirit, I calling you to the earth, I command you to finish them! EXORCISM!


Langit berubah menjadi gelap, arwah – arwah jahat dan penasaran keluar sangat banyak seperti malam jumat kliwon, arwah itu terbang dan mencekik, berteriak, mendorong, meludahi, ngelitikin, dll para Radiants. Namun dengan bantuan puris dan rooftelen para Radiants yang terluka disembuhkan, Rylai yang terluka parah disembunyikan oleh rooftelen, ia berkamuflase dengan pepohonan di sekitarnya.


Tiny : GROARH! (mengamuk dan berubah menjadi batu raksasa). Lo kira lo doang yang bisa banting orang ?? 

Leshrac : Apaan tuh ? Kok batu lumutan bisa ngomong ?


Tiny the stone giant mengarahkan tangannya ke tanah dan mengangkat tanganya kembali sehingga ribuan batu terangkat dan dilempar ke arah para pasukan Dires.


Tiny : Benjol-benjol tuh muka lo.. TOSS!! (tiba2 sudah berada disamping leshrac yang berusaha mengaktifkan pulse nova) 

WUSHHHHHHHHHHHHHHHH…

Leshrac diangkat lalu dilempar ke belakang oleh tiny sampai mental 10.000 km (keluar dari map) terus mati, karena tadinya udah sekarat kena es batu dari langit. 
Lich yang sadar akan posisinya yang telah kalah segera menarik mundur pasukannya. Nevermore dengan cepat menghilang dengan menggunakan lothar edge. Lich, leviathan, dan krobelus pulang ke markas Dire menggunakan town portal, selagi arwah penasaran itu melindungi mereka.


Purist : AhhhhhhhhhhhhhhhHHH~~!!!

Radiants : Ada apa Purist?

Purist : aku tidak tahu, badanku panas sekali. sepertinya efek dari roh-roh jahat yang dikeluarkan nevermore dan krobelus merasukiku, dan duri akibat serangan leviathan menusuk kakiku, aku tidak dapat berjalan lagi. Tinggalkan saja aku disini, sebelum Dire menyerang kembali.

Radiants : tapi…….

Purist : Cepat PERGI!!!

Rylai : Tenang saja, kami akan segera kembali dan memanggil bantuan.

Chapter V

Radiants pun kembali untuk mencari bantuan, namun nevermore kembali muncul di hadapan purist dan membunuhnya. Beberapa saat kemudian Radiants kembali untuk menyelamatkan purist, mereka sangat terkejut ketika sampai disana, purist telah mati!
Mereka berteriak histeris dan menangisi kepergiannya.

Rylai dan kawan kawannya memeluk mayat Purist dengan erat sambil menangisi kepergiannya, tiba tiba tubuh purist hilang sepetri debu emas dan diterbangkan ke langit, langit sepertinya memanggil jiwa purist ke surga para dewa. Sampai akhirnya seluruh tubuhnya menghilang, tinggal tulang belulangnya saja.


Rylai : Sudahlah, jangan berlarut dalam kesedihan. Purist saja sudah tenang disana.

Rooftelen : Y, ya udah kita kubur aja tulangnya.

Tiny : Jangan, hanyutin aja di sungai buat mengenang jasa nya atas perang di sungai ini.

Radiants : *Mengangguk* (tanda setuju)


Maka akhirnya tulang belulang itu di hanyutkan di sungai, namun mereka tidak sadar bahwa sungai itu adalah perbatasan antara Radiant dan scouge, tidak jauh dari sana ada seekor naga yang sedang mencuci pedangnya, itu adalah Slardar the silthereen guard, ksatria para naga. Dia adalah naga yang telah terkurung di sungai maelstrom selama seabad dan akhirnya di bebaskan oleh nerzhul The Lich king.


Slardar : du did um (siul siul sambil nyuci tombak). Weh apa ini? Ada tengkorak nyangkut di tombak. Gua bawa aja ke lich king.


Sesampainya di markas…


Lich king : Hmm,, Dari tulang ini terasa aura kekuatan yang sangat hebat, Akan kuhidupkan jasad ini dengan memakai jiwa iblis. FROM THE POWER OF EVIL, YOU WILL BE RESSURECT AND LISTEN TO MY COMMAND, EVIL REVIVE!!!


BLASTT… Dari mayat itu terpancar sinar yang sangat menyilaukan… di balik cahaya tersebut munculah sosok manusia laki laki, ia memiliki rambut putih yang panjang, dan kulitnya pucat seperti es.


Lich king : Kau telah bangkit, sekarang kau akan menjadi pasukan Dire yang baru. Aku akan memberikan senjata untukmu Frost Mourne, pedang es yang dapat membekukan apapun, asal kau berjanji untuk setia pada Dire. Sekarang namamu adalah Abaddon the lord of Avernus.

Abaddon : AH, at least, this is more like it. Cepat berikan pedang itu padaku, akan kubantai semua orang yang melawanku, The frost mourne hunger, give it to me!

Lich king : HAHA, ambilah, sepertinya iblis yang merasuki tubuhnya benar – benar kuat. Oh dan satu hal lagi, sepertinya kaki mu tidak dapat digerakan karena ada lubang di dalam tulang kaki mu, sepertinya bekas luka. Kuberikan kuda ini untukmu!

Lalu munculah seekor kuda perang yang tinggal tengkoraknya saja, kemudian abaddon menaiki kuda tersebut.



Pada saat itu Mirana yang mencari demon edge, berkelana bersama traxex….


Mirana : Mau cari dimana itu demion age? Bentuk nya aja gw engga tau.

Traxex : Demon edge oon, itu pedang legendaris yang hanya dijual di secret shop, katanya sih kuat. damagenya besar

Chapter VI

Namun tanpa sadar mereka telah melewati perbatasan karena kebanyakan ngobrol, tiba tiba mereka berhenti ngobrol karena melihat sosok tengkorak yang dikelilingi oleh kobaran api, orang itu sedang membunuh para bradwarden, suku Centaur yang tersisa.


Mirana : Siapa itu?

Bone Clinkz : ……….


Tulang yang terbakar itu mendekati mereka dan mengambil anak panah api di punggungnya. Mirana juga bersiap untuk memanah tulang itu, namun traxex hanya diam tak bergerak melihat sosok tengkorak tersebut. Traxex tiba tiba menunduk dan berteriak.


Traxex: Clinkz !!! berhenti !!!
 
Clinkz yang terkejut mendengar teriakan traxex langsung menurunkan busurnya, dan melihat ke arah traxex lalu menghilang seperti angin. Melihat clinkz yang berhenti menyerang, Traxex teringat kembali masa ia dan clinkz masih sepasang kekasih, traxex sangat sedih melihat mantan kekasihnya menjadi tengkorak seperti itu.


Jrub jrub jrub….


Tiba tiba clinkz muncul lagi di belakang mereka dan menembaki Mirana dengan sangat cepat. Mirana langsung mengambil busurnya lalu membalas tembakannya, tapi traxex sama sekali tidak membantu Mirana.


Mirana : Traxex, sedang apa kau, cepat serang dia!!

Traxex : Ta…Ta..Tapi…

Mirana : cepat. Kau mau lihat kita kalah. Serang dia

Traxex : Dia itu clinkz pacarku, aku ga mau nembak dia.

Mirana : Pacarmu ? Dia udah bukan pacarmu lagi, lihat dong... dia itu udah tinggal tulang belulang, lagian dia udah ga kenal siapa kamu !!

Karena teriakan Mirana traxex akhirnya sadar, bahwa clinkz yang asli sudah mati di bunuh oleh Lucifer, sekarang yang ada di hadapannya hanyalah tulang terkutuk yang ingin membunuh mereka.


Traxex : Gust !!


Tubuh clinkz yang terbakar kini tidak mengeluarkan api lagi, dan panahnya juga menjadi pelan dan tidak bertenaga, seperti tusuk gigi.


Mirana : Cepat pukul dia sebelum dia menghilang lagi!

Traxex : Frost Arrow!! (hawa dingin memancar dari seluruh tubuh traxex)
Clinkz selamat tinggal…  (mengeluarkan air mata)


Mirana : Sacred Arrow!!


Kedua panah tersebut melesat mengenai hati boneclinkz, dia memiliki hati walaupun tidak terlihat, namun dengan aura dari panah traxex, mereka dapat melihat sosok asli clinkz. Bone Clinkz terjatuh setelah menerima serangan itu, dan tubuhnya kembali menjadi sosok elf ranger mantan kekasih clinkz, dan kutukan Lucifer yang menguasainya telah hilang.


Clinkz : Traxex, maafkan aku…….. kau sudah menjadi ranger yang sangat hebat sekarang….. 

Traxex : Clinkz, aku mohon jangan pergi…

Clinkz : Aku tidak bisa… kutukan ini akan menghilang bersama jiwaku…. Ambilah demon edge ini, semoga Radiant dapat membuat kalimdor menjadi damai…. Selamat tinggal traxex… aku sangat mencintaimu………….

Traxex : Clinkz…………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!  (menangis terisak – isak, sambil mukulin mayat bone clinkz yang tinggal tulang)

Mirana : Sudahlah, aku tahu kamu sedih, (terharu juga).. tapi yang penting kau sudah bebasin dia dari kutukan Lucifer, dia pasti seneng banget, lihat tuh tengkoraknya tersenyum? (tengkorak bisa senyum?)


Chapter VII

Traxex : Ambil tuh demon edge, gua ga butuh itu buat bunuh Lucifer sialan! Lagian Master furion suruh lu yang cari demon edge bukan aku.

Mirana : terima kasih.

Setelah mengambil demon edge yang jatuh mereka kembali ke markas…

Mirana : Master, aku sudah mendapatkan demon edge nya. Apa yang harus kulakukan dengan ini?

Furion : Upgrade item itu, di blacksmith terhebat, dia tau apa yang harus dilakukan, dan Cepatlah! Karena lich king bedebah itu telah menurunkan pasukan barunya, mereka sangat hebat. Penjaga hutan Roshan telah dibunuh oleh mereka, mereka adalah abaddon dan invoker, aku tidak tahu siapa abaddon, tapi invoker adalah magician jenius yang belum pernah gagal membunuh lawannya, dan satu hal lagi, aegis of immortal telah dipegang oleh salah satu dari mereka.

Mirana : Baiklah..




Pada saat yang sama di tempat roshan.

Abaddon : ahahaha, geli geli amat nih batu kali.

Invoker : Aegis buat gw!!!

Abaddon : Gue!!!

Invoker : Gue !!

Abaddon : GUE!GUE GUE GUE GUE GUE GUE!!!


Ya pokoknya intinya mereka berantem dan ngadu skill (suit) dan yang menang Abaddon. Jadi Abaddon yang dapet.
Invoker : yah, elo dah yang menang.... awas loe kalo elo mati gua bakal ambil tuh aegis of immortalnya.....
Abaddon : ya ga bakal keles, kan immortal.. tapi gimana gunainya?
Invoker : bwhuu.... dah serakah, tolol lagi. tinggal baca aja mantranya, semua orang tahu pe’a !!!
Sementara mereka bertengkar,  di balik pohon-pohon ada pria gagah nan misterius. Ia tidak di pihak  Dire ataupun Radiant. Dia memakai skill nomor duanya yang diberi nama God Missile yang mampu meluncurkan rudal berkecepatan tinggi yang di pandu sensor pencari aura jahat (eits emangnya ATGM apa !!! ini kan jaman dulu bukan jaman depan !!! uh penulisnya sok tahu.( ya eya lah namanya aja kelempar))
Adisa : locking target.... target Locked and.... fire
Rudal meluncur dengan cepat... Invoker dan Abaddon tak menyadari dan tiba-tiba.....
DUAAAARRRRR
Rudal tersebut meledak dengan damage yang super masif dan range of blast besar yaitu 2000 untuk damage dan 600 untuk range blast itu baru level 3 kalo level 4 sampe 3500 damagenya. Range blast jadi 825.

Abiez itu pria itu maju dan menikamkan pisaunya ke kepala Abaddon agar tak hidup lagi. Kedua kesatria Dire  tewas.

Kristal Aegis of Immortal diambil beserta item dasar lainya seperti boots of transquila dan town portal. Ia menggunakan town portal untuk pergi ke markas Radiant . Namun kemudian ia di tangkap oleh pasukan Radiant dan dibawa ke Furion untuk di sidang.

Chapter VIII : Meet Adisa

Furion : Siapa kau ??! Mau apa kau ?!!
Adisa   : Saya Adisa, saya ingin bergabung dengan Radiant.

Mereka semua berbicara di saksikan oleh seluruh ksatria Radiant yang terkenal akan kehebatan masing-masing termasuk Mirana, wanita suci yang berparas cantik jelita. Di sampingnya ada traxex the Drow Ranger. Dia melihat pria gagah nan tampan itu. Mulai dari rambut perak yang jegrag seperti rumput, senjata busur yang mirip dengan miliknya dan kaki yang kuat.

Saat ia menoleh ke Mirana, Mirana yang melihat tampang yang asli yang sangat tampan. Ia langsung jatuh cinta pada pandangan pertamanya. Lalu Mirana membuang muka karena malu dan pipinya merona merah

Traxex : ciee ciee punya gebetan baru nih?
Mirana : enak aje lu bilang... kenal aja enggak.
Traxex : tapi dia ganteng banget loh.... sumpah ga bohong.
Mirana : hmm iya sih...  (seandainya dia suamiku... pasti aku akan senang)
Tiba-tiba windranger datang... pejuang Radiant dengan payudara yang cukup besar. Hampir sebanding dengan Mirana walau usianya masih muda sekitar 17 hingga 18 tahun sedangkan Mirana sekitar 21 tahun.


Windranger: eh.... ada apa ini ? siapa dia? Apa dia anggota Radiant ?
Traxex  : oh dia, Adisa... mau join ma kita, gebetannya Mirana..
Mirana : hush.... ngaco kau
Windranger : dia cocok sama kamu... apalagi dia ganteng banget i love him

(wah-wah-wah cewek-cewek Radiant pada tergila-gila nih?.)
Furion : sehebat apa kau ?? apa kau pernah membunuh orang hebat ? Kami membutuhkan orang hebat untuk negara kami.
Adisa : saya... um... saya pernah.... oh ya barusan saja saya membunuh Invoker dan Abaddon
Furion : apa ?! Mereka berdua kau bunuh ?.
Adisa : ya! Hanya dengan satu tembakan saja.
Mirana : buseet dah!! Sekali tembak ? Kuatnya dia !
Windranger : ya iya lah.... gebetanmu kaaan... .
Mirana : (langsung pasang muka marah) hrmmhh (abis itu nunduk lagi dengan pipi merona)

Furion : (tampaknya dia bukan orang sembarangan, double kill dalam satu tembakan) baiklah selamat bergabung dengan Radiant semoga dewa menaungimu.

Sementara di istana Dire

Lich king : cepat suruh nevermore dan terrorblade untuk menyerang Radiant dibantu dengan 100 creep melee dan 20 ranged creep skarang!!!!!!
Creep : siap tuan !


Kembali ke istana Radiant
Furion : Mirana, antar dia ke kamarnya nomor 23.
Mirana : baik master.

Akhirnya Adisa dan Mirana berjalan berduaan... di jalan mereka berdua ngobrol dan kenalan

Adisa : hei siapa namamu ? Gadis manis dan kuat
Mirana : (dengan tersipu-sipu dan pipi merona) aku.... uh... namaku Mirana ... Mirana Nightshade. Namamu?
Adisa : Adisa godwell. Ngomong-ngomong kamu punya berapa saudara, keluarga atau semacamnya?
Mirana : aku tidak punya saudara, orangtua pun saya tidak tahu siapa dan kemana... aku hanya dilahirkan dan di bawa ke dunia ini dengan keadaanku sekarang. Aku sendiri di dunia ini hanya bersama harimau sahabatku Sagan, dan teman-teman sesama pejuang Radiant.
Adisa : hmm kasihan sekali kau... .
Mirana : yah.. sudah nasibku.
Adisa : hampir sama denganku di duniaku sebelumnya aku hanya bahan olok-olok temanku... di sana aku hanya orang gendut yang bodoh dan suka berhayal.. aku biasa marah2 di sana karena aku tidak nyaman.... di sini rasanya lebih tenang dan tidak terlalu berisik. Yah sedikit berisik sih.... namun aku suka dunia ini... namun aku punya misi besar yaitu menghancurkan kejahatan.
Mirana : umh... wah.. eeh sama seperti tugasku... eehh nah itu kamarmu istirahatlah sebentar..
Setelah membuka pintu kamar Adisa langsung masuk dan dijelaskan semua yang ada disana.

Sebelum Mirana keluar Adisa mengatakan sesuatu
Adisa : Mirana, tunggu sebentar.
Mirana : A...ada apa? Ada yang belum jelas?
Adisa : Tidak. Kau cantik sekali... benar-benar cantik
Mendengar perkataan ini Mirana langsung tersipu malu dan pergi dengan muka merona merah
Mirana : te... terima.... terima kasih.
Mirana kembali ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Adisa


Chapter IX the battle begins
Di kamar Adisa...
Adisa sedang tidur-tiduran dengan melihat kristal Aegis of Immortalnya dan dia berpikir....
“apa sebaiknya aku simpan saja ya atau saya pakai.... atau juga saya buat dua.. satunya untuk dipakai satu untuk di simpan, atau aku kasih ke teman baikku kelak.”
Setelah pikir-pikir panjang akhirnya Adisa memutuskan untuk membuat baru di blacksmith
Sampai di toko Blacksmith dia bertemu lagi dengan Mirana. Lalu mengobrol sebentar

Adisa : Eh Mirana, kesini ada apa?
Mirana : Loh kau kesini juga? Aku sedang ambil hasil upgrade Demon Edge milikku.
Adisa : Oh begitu.
Mirana : Kau ada apa?
Adisa : Cuma beli item baru saja... sama item untuk regen HP sama MANA.
Mirana : Ok deh kalo begitu.... sudah jadi Daedalus baru nya?
Blacksmith : Sudah. Totalnya 4000  gold saja
Mirana : Ok deh ini uangnya.
Adisa : Psst, habis ini aku traktir kamu makan di bar kau mau?
Mirana : Ga usah entar ngrepotin kamu....
Adisa : Ga papa kok, apalagi untuk cewek cantik nan tangguh sepertimu.
Mirana : (langsung blushing dan menjawab dengan agak malu2) ya... ya udah deh. Dia begitu perhatian, persis apa yang aku inginkan... apa ini namanya cinta?  Bisiknya dalam hati.
Setelah itu mereka berangkat ke bar untuk makan dan minum. Setelah mereka selesai mereka berdua segera berjalan ke kamar masing-masing.
Sementara itu di hutan

Nevermore dan Terrorblade menyerang pertahanan depan bagian tengah kota kalimdor. Para creep hutan dan pasukan Radiant mencoba bertahan namun gagal. Namun korban para creep musuh berjatuhan begitu banyak karena di jalan sudah dipasang ranjau darat.

 sebanyak 68 unit meele creep dan 18 ranged creep unit mati di diserang creep hutan dan terkena ranjau darat. Pengintai segera melapor ke Furion
setelah Furion mendengar laporan itu dia segera memerintahkan Traxex, Mirana, Magina dan Adisa untuk membunuh mereka berdua.

Perang  akhirnya terjadi semua pasukan Radiant dan Pasukan Dire saling serang... semua hero mengeluarkan Skill masing-masing..
Mirana : Sacred Arrow !!!  panah ajaib segera melayang ke arah nevermore dan akhirnya stun selama 5 detik... namun sebelum sempat menghindar dari tempat itu Terrorblade meyerang membabi buta sehingga tubuh Mirana luka-luka mulai dari perutnya, bagian atas payudara kirinya, dan tangannya sehingga tidak mampu berdiri lagi.. karena kesakitan..

Mirana : akkkh payudaraku... ehhh ..
Traxex : Awas kau, Frost Arrow !!. serangan ini membuat Terrorblade beku dan bergerak lambat.. dan Traxex menendangnya... sehingga terpental agak jauh dan Magina menambahi serangan tersebut.
Sementara di belakang Adisa datang menolong Mirana dan membawanya ke fountain untuk menyembuhkan Mirana menggunakan town portal.
Mirana : Adisa... kau menyelamatkanku?...
Adisa : ya ... tetaplah di sini aku akan membalas mereka berdua..
Syyuuuut Adisa segera pergi ke medan perang lagi sementara Mirana terduduk sambil menahan rasa sakit dan membiarkan sihir Fountain bekerja menyembuhkannya. luka sembuh dengan cepat karena sihir Fountain yang kuat.  lebih kuat 20 % daripada Fountain milik Dire sehingga penyembuhan berjalan cepat.

Adisa : Rasakan ini penjahat ---------. Rain of Bomb..
Teriak Adisa mengeluarkan Skill nomor satunya...
Syuut syyut duaaar Syuut duaar duaar... bom-bom berdamage 400 per bom mulai berjatuhan 3 diantaranya mengenai nevermore dan beberapa mengenai terrorblade yang berlari ke hutan
Nevermore : Aaaaaaaaa Duaar..... duaar duar...
Terrorblade : cabuuut minggaat shuuuut buk Addaawh
Teriak terrorblade mecoba kabur namun akhirnya menabrak pohon dan akhirnya kepalanya di penggal oleh Magina sehingga keduanya telah tewas.

Setelah selesai Adisa segera kembali ke Fountain untuk menjemput Mirana yang telah pulih dan sembuh.
Adisa : Mirana... kau tak apa-apa kan?
Mirana : Ya ... aku baik-baik saja... terima kasih telah menolongku
Adisa : Tak usah berterimakasih itulah gunanya teman.. sekarang mari kutuntun ke kamarmu.
Mereka berdua akhirnya berjalan kembali ke kamar dan Traxex serta Magina menyusul dari belakang
Setelah sampai Adisa segera menidurkan Mirana dengan penuh kasih sayang...

Adisa: nah sekarang istirahatlah... aku akan menemanimu sebentar. (sambil menyelimuti Mirana)
Mirana : Maaf, kalau aku merepotkanmu. Sekali lagi terima kasih.
Adisa : sudahlah tak apa... istirahatlah.
Adisa duduk di kursi dekat ranjangnya Mirana. Mirana tidur-tiduran sambil memandangi Adisa, laki-laki yang ia cintai karena sikap dan wajahnya yang tampan serta menarik hati perempuan se-Radiant. Adisa juga memandangi si Mirana. Ia juga mencintainya. Ia selalu berusaha untuk melindunginya. Dia melihat wajah Mirana yang cantik, anggun, Namun mematikan. Ia juga kasihan melihat nasib dan keadaan Mirana yang sendiri di dunia ini.

Di Istana Dire
Lich King sedang gelisah... banyak ksatria hebatnya ga balik-balik sama laporan, apa mereka kalah atau membelot kaga tahu.. dia benar-benar kehabisan ksatria hebat dengan Health penuh dan Skill aktif. Fountain milik Dire error. Mengeluarkan lahar seperti orang muntah-muntah. Sehingga efek sihir tidak bekerja selama lima hari. Sekarang yang ia punya hanya 300 melee creep, 15 ranged creep, 30 siege creep, dan 3 tower tersisa.
Lich King : Aduh !! gimana nih??!! Aku akan kalah nih.! Pasukan abis lagi! kagak bisa buat. Barrack ancur semua.!! Hrrrrrh tidak!! Aku tidak akan kalah. aku akan memperkuat creep-creep itu menjadi 200 % healthnya dan Ksatria itu akan aku beri  health 1200 per ksatria dan senjata cristalys!!! Jumlah ksatria tinggal 14 lagi maka.... habis sudah manaku.

Kembali ke Istana Radiant
Setelah sekian lama memandanginya ia pun tertidur dengan senang. Adisa beranjak dari kursinya dan mengelus-elus rambut panjang nan lurusnya. “wah, halus dan cantik sekali rambutnya” gumam Adisa.
Setelah itu adisa keluar dari kamar Mirana. Tepat sebelum keluar ia menginjak perkamen kertas lalu mengambil serta membacanya.
Adisa : 3 hari lagi ulang tahunnya... hmmm aku akan kasih dia hadiah.. kasihan dia.
Lalu Adisa pergi ke kamar dan tidur

Di luar kamar atau di lorong Rylai dan Lina sedang ngobrol masalah Adisa
Crytstal Maiden : kak Lina, kau tahu tidak kita punya pejuang baru?
Lina : enggak, siapa sih namanya
Rylai : Namanya Adisa aku pernah melihatnya dia ganteng banget
Lina : Oh ya?? Coba kalau dia lamar aku. Pasti aku senang sekali. Kalau anak-anakku lahir dari dia akan aku namai sebagus mungkin. Mungkin saja bakatku bisa aku wariskan
Rylai : Ya ga mungkin keles, dia bakal cuekin kamu
Lina : (marah dari tangannya keluar api siap menyerang kakaknya) grrrrrhhh  !!! awas kau!!
Rylai : wow, santai-santai jangan marah kayak gitu dong. Sabar sedikit kak aku Cuma bercanda kok
Lina : bercanda ya ga kayak gitu kali!!! Dia milikku
Rylai : iya ya...... dia milikmu. Tapi sabarlah. Jangan sakiti aku... aku adikmu.
Lina : (memadamkankan api di tanganya) hrrrhhh untung kau adikku. Kalau tak, kau sudah aku bunuh!
Rylai : iya, oke deh aku yang salah. Aku minta maaf ya.
Lina : yaaa yaaah.
Glub.... Rylai dan Lina berpelukan. Lina kaget namun akhirnya ia mengerti...ia merasakan kesejukan yang sangat sejuk. Jauh lebih sejuk daripada angin pegunungan. Dan sekarang dalam hati ia bertekad untuk tidak akan menyaingi dan membunuh adiknya karena, Rylai  adalah adik yang terbaik untuknya.
Rylai : Lina.. maafkan aku ya. Aku sudah membuatmu marah
Lina : iya dik, maafkan Lina juga, Lina janji akan nurut sama kamu, Lina ga mau saingan lagi sama kamu, Lina mau melindungimu, Lina sayang sama kamu.
Mendengar ini Rylai langsung memeluk Lina dengan terharu karena kakaknya mau merubah sikapnya.
Rylai : iya Lina... iya, aku ngerti kak, kita hanya hidup berdua di sini. Ingat, orangtua kita sudah mati dibunuh sama lich king sialan itu.
Lina : iya dik,... aku janji akan melindungimu dik.
Akhirnya mereka berdua tidur bersama untuk satu waktu. Di kamar milik Rylai. Rylai tidur sambil memeluk Lina. Mereka berdua tidur dengan nyenyak.


Chapter X  Mirana Birthday
Pagi yang cerah tepat satu hari sebelum ulangtahun Mirana yang ke 22
Adisa yang tertidur akhirnya terbangun dan pergi ke luar mencari udara segar ia berjalan kearah taman di kalimdor. Sampai di depan pintu taman dia melihat dua perempuan dengan warna baju yang berlawanan. Satu berwarna biru dan satunya lagi berwarna merah.
Yup merekalah sang kakak beradik Rylai dan Lina yang barusan dari taman untuk mencuci muka mereka. Kemudian Adisa menyapa mereka bedua


Adisa : Hai girls, pagi yang indah. Tentu saja dengan aksen khasnya.
Rylai : Hai, Adisa... pagi juga, dengan suara lembut khasnya juga
Lina : Dia Adisa.... bruk.
Lina jatuh pingsan karena tidak kuat memandang ketampanan dan kegagahannya
Rylai : Iya Lina itu Adisa ..... Lina!!!!
Adisa yang baru mendengar teriakan Rylai langsung berbalik.
Adisa : Waduh dia pingsan. Di mana kamarnya?
Rylai : Tidak jauh dari sini... ayo ikut aku!
Adisa segera menggendong Lina dan membawanya menuju kamarnya. Di perjalanan menuju kamar Lina merasa melayang, jiwanya terbang bersama sosok yang baru dia kenal. Sampai di kamar Lina, Adisa segera menidurkanya di ranjangnya. Setelah itu ia berusaha membangunkanya. Namun gagal. Maka ia memilih untuk keluar sebentar menyisakan Rylai yang masih menunggu kakaknya siuman.



Lina : Uh.. Di mana aku? Mana Adisa?
Rylai : Di luar, dia yang menggendongmu kesini.
Lina : Apa itu benar?
Adisa : Ya itu benar, tadi kamu pingsan Lina. lalu aku bawa kau kesini. Sekarang aku mau mandi. daah
Lina : ........ ( dia benar-benar tampan)

1 hari sesudahnya,
Mirana keluar dari kamarnya, ia ingin memberi makan harimau peliharaan sekaligus menyapa sahabatnya. namun di lorong ia merasa aneh biasanya teman-temanya lalu lalang namun sepi

Mirana : lho, kok aneh banget? sepi sekali, di mana mereka ya?
Lalu ia berjalan ke kamar khusus hewan peliharaan dan juga kosong
Mirana : Biasanya jam segini juga pada memberi makan hewan peliharaan. Kok sepi banget ya
Mirana memberikan daging ke harimaunya dan tak lupa mengelus-elus tengkuk dan punggungnya.

Lalu ia berjalan menuju ruang utama.


Sampai di ruang utama.......     
TRAAANG KEJUTAN!!!!.........
SELAMAT ULANG TAHUN MIRANA!!!!
Adisa : selamat ulang tahun Mirana !!
Traxex : selamat ulang tahun Mirana !!
Rylai : selamat ulang tahun Mirana !!
Windranger : selamat ulang tahun Mirana !!
Lina   : selamat ulang tahun Mirana !!
Venge : selamat ulang tahun ..... Princess Of The Moon
Yah begitulah semua mengucapkan selamat ulang tahun untuk Mirana, Wanita cantik utusan dewi bulan yang sekarang berumur 22 tahun.

Windranger : aku kasih kamu ini deh, 7 panah powershot. Damage di tempatmu bertambah sama dengan jumlah damageku
Mirana : terima kasih.
Traxex : hai kawan aku punya hadiah untukmu, terimalah 10 frost arrowku.
Mirana : terima kasih Traxex
Adisa : Mirana aku punya hadiah spesial untukmu yang pertama dan kedua adalah Monkey King Bar dan Aegis of immortal dan untuk yang ketiga, tutup matamu dahulu.
Mirana : o.. oke deh...
Setelah itu Mirana menutup matanya dan Adisa melepas kalung lamanya dan memakaikan kalung baru yang berwarna biru kepadanya. Kalung itu adalah kalung starlight yang sangat cantik dan agak mahal harganya.
Adisa : Buka matamu dan lihatlah
Mirana : Oh, kalung yang indah. apa ini mahal?
Adisa : ah enggak murah kok.
Mirana langsung memeluk Adisa untuk lima detik dan kemudian melepaskanya karena malu.

Traxex, Windranger, Rylai : wow!! Kalung Starlight itu harganya mahal dan langka!
Traxex : yang ku tahu harganya itu 7000 gold.
Windranger : mahal amat!!!, sama item senjata yang paling kuat aja masih mahal itu.

Kalung itu harganya memang Cuma 5000 gold. Namun, karena di tempeli SteamGard yang berefek pelindung dan perisai pemantul semi aktif pada penggunanya. Jadi ketika Mirana Di serang maka penyeranglah yang menerima Damagenya dan Mirana tidak merasakan apa-apa.

Mendengar perkataan Traxex tentang kalung itu, wajah Lina menjadi cemberut. Ia cemburu dengan Mirana yang mendapat hadiah sebagus itu, lalu ia pergi ke ruang makan untuk makan kue dan yang lainya. di jalan ia sedikit menangis dan berbicara dalam hati. Ia ingin marah namun tidak mampu. Karena Adisa yang ia lihat hanya dia satu-satunya dan tidak ada Adisa lain yang sama denganya
Lina : Adisa... kenapa kau mencampakkanku? Aku mencintaimu dengan tulus kenapa kau tak dengar. Aku tidak bisa memarahimu. Aku hanya bisa menyingkir dari hadapanmu dan memendam amarah ini serta membuangnya keluar... hiks....

Adisa : yah itulah yang bisa kuberikan kepadamu, aku mau makan dulu.... aku lapar.
Mirana : silahkan, ruang makan disebelah sana.
Saat Adisa pergi Windranger menggoda Mirana lagi
Windranger : Cieee ciee... critanya di tembak nih??
Mirana : iiiih kamu itu!!! Aku ga punya hubungan apa-apa sama dia.
Windranger : Biasanya laki-laki yang ngasih hadiah ke perempuan, itu artinya dia nembak kamu, tapi disembunyiin
Mirana : Ah kamu ngaco!!! awas kau....
Windranger : kabur aaah...
Mirana : tunggu!! aku gelitiki kamu....
Yah akhirnya Mirana dengan Windranger main kejar-kejaran.

Traxex : yah, sifat kekanak-kanakan si Windranger balik tuh
Rylai : iya tuh.

Di tempat lain, Adisa menuju ruang makan dan melihat Lina yang sedang makan sambil melamun.
Adisa : hai Lina! Sedang makan duluan ya...
Lina yang mendengarnya hanya cuek, ia membuang mukanya setiap kali Adisa bertanya di hadapanya ia selalu membuang mukanya.
Adisa : sudahlah, jangan cemberut seperti itu... katakan ada apa?
Lina : Masalahnya adalah kau..... (dengan suara agak parau) kemudian membelakanginya.
Adisa : hei, sudahlah jangan marah-marah... katakan saja apa masalahmu. Kumohon.
Mendengar ini Lina langsung berbalik dan memeluk Adisa dalam tangis
Lina : Adisa... hiks aku... aku mencintaimu Adisa.... hiks.... tolong... tolong jadikan aku istrimu. Aku rela menjadi istrimu dan melahirkan anak darimu.... hiks... kumohon Adisa.
Lina mengatakan ini dengan menangis di dadanya Adisa dan di juga memukul-mukul punggung Adisa.

Adisa : Sudahlah, Jangan menangis... kau kan cewek tangguh dan kuat, Cewek kuat ga boleh nangis, cewek kuat harus tahan banting. Sudahlah jangan menangis. Itu akan aku pikirkan tenanglah

Adisa mengatakan itu dengan menyeka air mata Lina dengan jarinya.
(wew, Lina !!! cewek api bisa nangis ?? Apa gak salah tuh)
Adisa : sudahlah.... kau mau makan ? Ayo makan bersama.
Lina : iya.

Akhirnya mereka semua makan kue ulang tahun dan masakan makan pagi yang enak.


Malam harinya Adisa pergi ke Bar makanan ia ditemani oleh Rylai dan Lina.
Rylai : Adisa, apa kau dari masa depan??
Adisa : Iya kau benar
Lina : Bagaimana kau bisa kesini??
Adisa : Ceritanya panjang.... .
Lina : Ceritakan dong..  ayo ceritakan...
Adisa : Ok ini ceritanya....

Adisa bercerita dengan singkat namun jelas, ia memulainya di kehidupan pertamanya, menemukan kamar aneh, melihat dan membaca perkamen aneh, Masuk Portal, Mendapat senjata, Latihan singkat dan yang terakhir bertemu dengan mereka
Adisa : .......... Setelah aku membunuh Abaddon dan Invoker, aku bergabung dengan kalian. Ceritanya sampai  disini. Lanjutannya ada di depanmu sendiri.
Lina : Oh kamu waktu sebelum kesini itu lucu banget... ih kamu lucu sekali... kayak kucing.... iiih Kata Lina sambil memainkan pipi Adisa.. namun..
Adisa : Aduh panas.... ssshhh Panas sekali... aduh
Crystal : Oh, maaf.. Kakakku memang suka begitu. Sini aku obati
Rylai mengobati pipi Adisa dengan mengusapkan tanganya ke pipinya. Ia mengeluarkan sihir es penyembuh yang mampu menyembuhkan luka bakar apapun.
Rylai : Kakakku memang begitu, jika dia Emosi pasti kekuatan apinya keluar.
Adisa : Oh begitu... kurasa Kau harus belajar untuk mengendalikan kekuatanmu sendiri Lina.
Lina : Iya deh aku coba.... sayang.
Setelah itu mereka semua pergi tidur.


Chapter XI The Last Battle
Semua pejuang Radiant sedang terlelap tidur sampai......
Penjaga Kamar : braak semua Ksatria Radiant segera menghadiri rapat cepat!!!
                                          semua Ksatria Radiant segera menghadiri rapat cepat!!!
maka semua Ksatria Radiant yang sedang terlelap tidur segera bangun dan mandi pagi. walau waktu masih jam 4 pagi. Semua Ksatria kedinginan kecuali Traxex, Mirana, Adisa, Lina, dan Rylai karena kebiasaan masing-masing.
Traxex, karena biasa berjalan dan berlari di pegunungan bersalju
Rylai, karena dia Mage berelement es dengan motto khusus “The  Cold Never Bothered Me Anyway” ( what ??!! nyolong mottonya Elsa dong !!!???)
Lina, Karena kekuatan apinya. Dingin? Tinggal keluarin aja api pelindungnya, anget deh
Mirana, karena kebiasaan Mandi Pagi sehingga kelihatan awet muda
Adisa, karena punya kristal penghangat.
Akhirnya mereka semua sampai di ruang rapat dengan membawa senjatanya masing-masing. Furion segera menjelaskan taktik serangan yang akan dilakukan untuk serangan akhir.
Furion : Para ksatria yang terhormat, mata-mata kita telah memberi informasi penting. Yaitu, banyak ksatria hebat musuh yang akhirnya mati terbunuh oleh pahlawan-pahlawan kita. Contohnya Winter Wyvern telah mati di tangan tiny. Namun tiny dan Sniper telah gugur dalam medan perang. Sniper mengorbankan dirinya untuk melumpuhkan Slardar dengan tekhnik khususnya. Dan Tiny telah menghabisi Winter Wyvern dengan kekuatanya. Namun, nahas ia terkena racun dan akhirnya wafat di jalan pulang ke markas Fountain. Sekarang kita akan menyerang dengan kekuatan penuh. Begini rencananya......


Furion memberikan taktik yang cukup jitu untuk mengalahkan musuh.
Hasil rapat cepat tadi adalah mereka akan menyerang di tiga jalan. Yang pertama jalan sebelah utara, yang kedua jalan sebelah selatan dan yang terakhir jalan tengah. Adisa satu tim dengan Traxex, Mirana, Lina, kunkka, dan Rylai yang berada di belakang untuk mensupport temanya.
Para pasukan yang terdiri dari 500 melee creep, 200 ranged creep, 100 Siege creep, 5 creep neutral yang di kuasai pikiranya dengan Helm of Dominator untuk membantu, dan 25 super siege creep untuk support.  Dan seluruh Ksatria segera berangkat perang dengan tim masing-masing.

Perang Dimulai
Pertama Adisa mengintai gerak-gerik Axe yang agak waspada. Ia menarik tali busur yang diisi panah beracun ledak yang diberikan oleh Furion sebelum berangkat.
Adisa : ssst, kalian semua tenang. dia biar aku atasi dulu...
Bisik Adisa kepada timnya.
Adisa : Ayo... terus... ya.. rasakan iniI syuuuuut..... set .....     panah peledak racun meluncur lalu mengenai perut Axe yang agak lengah.
Axe : Aduh.... apaan nih?? Yah... Cuma tusuk gigi aja bangga. Hahaha.... (nit .... nit... nit nit nit niit niiit niiiiiit) Apa ini !!! tidaaaak..... DUUAAAR panah berbom racun telah meledak. Menyebabkan Axe langsung tewas.
Ledakan, ini membuat Queen of Pain, Death Prophet dan Medusa segera berpindah Lane untuk mencari sumber ledakan. Namun saat di depan lane tengah, Adisa mengeluarkan Skill keduanya lagi
Adisa : God Missile, kunci target...... klik!! Ssheeeer ......ssssss......... DUAAAAAAARRRR. Yes!!
Rudal yang ditembakan meledak di wajah ketiga perempuan jahat itu dengan damage super masif yaitu 3500 dan seluruh sasaran langsung tewas.
Mendengar ledakan dari lane tengah para pasukan Dire segera berpindah ke line tengah. Namun saat ingin ke line tengah.... tiba-tiba dari lane selatan terdengar ledakan lagi sehingga pada balik ke lane selatan. Setelah itu lane utara meledak lagi. Ksatria Dire jadi mondar-mandir kesana-kemari. Sehingga konsentrasi mereka berkurang. Saking bingungnya creep-creep milik Dire menjadi gila dan akhirnya error semua. Sebagian besar meledak sehingga jumlah melee creep berkurang dari 300 menjadi 175, ranged creep berkurang dari 15 menjadi 6, dan siege creep rusak sebanyak 3 buah.
Di sebelah utara terjadi ledakan aneh, tiba-tiba langit menjadi gelap dan akhirnya jatuh beberapa sinar ungu terang dan salah satu gelap. Itu adalah Skill milik Luna !!. Luna enggak mau kalah sama Mirana, ia mengcast skill 1 dan skill ultimatenya. Yaitu Lucent Beam dan Eclipse yang menyebabkan melee creep dan Hero kena damage. dua hero mati yaitu slardar Wraith king. Wraith king lupa mengaktifkan skill ultimatenya reincarnation yang mampu membangkitkan dirinya sekali lagi. Sehingga mudah di kalahkan. Tersisa enam lagi. Empat meninggal karena kena ilussion The Techies yang mengcast Suicide

Adisa : Sekarang saatnya !!! semuanya seraaaang!!!!
Creep : seraang!!!!
Traxex : Bunuh merekaaaaa!!!
  
Peperangan sengit terjadi, karena ambyarnya konsentrasi para creep musuh pertahananya berkurang menyebabkan mudah di bunuh.
Adisa : Rasakan ini!!!! Tiap..... tiap...tiap
Traxex : Frost arrow!!!
Windranger : Powershot’s Arrow!!.
Mirana : Sacred Arrow!!!
Banyak creep yang dibunuh oleh para pejuang kita sehingga jumlahnya tinggal 30 melee creep, 0 Ranged creep, semua siege creep hancur dan tower-tower mengalami kerusakan.


Di istana Lich king
Lich king : cepat beritahu padaku!!!! Penyihir bodoh! Bagaimana keadaan semua ksatriaku!!.
Penyihir : sebentar Bos!! Sabar dikit lah..... ia melakukan sihir pada bola ajaibnya dan melihat keadaan perang... Bos !!! bos ! gawat bos! Hampir semua ksatria kita mati bos! Kita terdesak!! Abaddon dan Invoker juga tewas. Axe, terrorblade pun tewas. semua ksatria kita tewas. tinggal Lion dan Lucifer. itu yang terakhir.

Lich king : (maaf) What the FUCK!!! Dasar -------------,-----------------,---------------,----------------,----------------------------, (kata nya di sensor semua. Abis kasar sih)!!!!
Penyihir : kayaknya kita bakal kalah bos.
Lich King : Diam lho!!! Pengawal bunuh dia!
Penyihir : kalian pikir kalian bisa kalahkan aku rasakan ini!!!
Lich king : Rasakan ini penyihir terkutuk !!! Lighning strike !
Penyihir : eeeeekkkkkeee eeekh


Duaaar gluduk-gluduk gluduk
Adisa : wah, itu pasti dari Lich King. Dia memang payah.
Tanpa mereka sadari,mereka di serang Lion yang ingin meyerang membabi buta
Lion : ehehehehehe
Traxex : Apa??!
Dan lion menyerang Traxex dengan pedangnya sehingga membuat payudara kanan nya terbelah.
Traxex : Aaaah payudaraku!! aduh sakit sekali.
Adisa : Hei, orang jelek jangan cuma berani lawan perempuan!! Lawan aku! Rasakan ini....
Adisa memanahi Lion dengan panah yang kuat dan berdamage rata-rata 250 dan kadang-kadang critical dengan damage sampai 600. Sementara luka pada payudara Traxex mengeluarkan darah yang deras.
Traxex : eeeh uhh apa aku akan berakhir di sini? Bagaimana anak-anaku kelak? Apa aku masih mampu menyusui mereka.
Mirana memberi obat penghilang luka dan penetral rasa sakit pemberian Furion. Dan mengoleskannya ke luka di payudara kanan Traxex. Sehingga luka hilang dan darah tidak keluar lagi.
Windranger : Minggir sebentar Adisa, powershot’s Arrow!!.
Adisa : Rasakan ini juga, Sacred Arrow !! dan pedang Demon Edge ini!! Hiiyyaaah....
Dengan satu babatan saja kepala Lion terpenggal sudah.



Adisa : manaku hampir habis tinggal 200 lagi.
Mirana : ini, minumlah Clarity bottle. Dan istirahatlah sebentar. Aku yang jaga dulu.
Adisa : Oke kalau begitu.

Mereka semua beristirahat sebentar sambil berjaga-jaga kalau ada musuh lain datang.
Tiba-tiba terdengar kabar bahwa 2 tower musuh telah runtuh dan 20 creep musuh tewas
Adisa : Wah! Kemenangan semakin dekat.
Mirana : Ya. Kau benar

Sementara itu Lina dibelakang menyusul mereka untuk membantu mereka di lane tengah.
Tiba-tiba...
Lina : Hai Rylai!
Rylai : Aduh !! kakak bikin aku kaget!! Hhhhrrrrh
Lina : Wow, sabar dong. Nanti aku beku lagi. Ledek Lina
Rylai : -_-......
Lina : Ok-ok. Eh sekarang kau ga perlu manggil aku kakak. Cukup Lina saja. Kita kan hampir seumuran cuma terpaut beberapa bulan. Lagian kita kan dah damai. Nggak saingan lagi seperti saat kita masih kecil.
Rylai membayangkan masa kecilnya yang selalu berantem sama kakaknya. Entah masalah sepele atau masalah serius. Sampai ada rumah terbakar atau membeku seluruhnya. Dia juga membayangkan bagaimana saat dia dan kakaknya di buang di kutub yang berbeda. Satunya negatif satunya lagi positif. Akhirnya mereka bertemu lagi di tempat yang hampir sama. Cuma sedikit condong ke negatif beberapa kilometer dari titik netralnya.
Tiba-tiba....

Lucifer : Hahahahaha. Inilah akhir dari kalian semua! Lich King akan sangat senang kalau kalian semua Mati. Hahahahaha!
Traxex : Kau!! Kau !!!! Kau itu.... apa yang kau lakukan pada tunanganku hah!! Dasar Penjahat.
Lucifer : Hah Kau lagi !!! Hahahahahahaaa...!! mari kesini kau, nasibmu akan sama seperti tunanganmu si Clinkz itu. !!! Hahahaha.
Traxex : Tak akan aku biarkan. Dendam ini harus aku balas kepadamu.
Rylai : Hai, Penjahat rasakan ini Freezing Field!!!!
Tiba-tiba langit di atas tempat itu menjadi gelap dan akhirnya turun hujan Es dengan partikel yang besar!! Seperti bom es. Lina yang mengetahui itu langsung lompat mundur dan menghindar. Saat itu juga daratan menjadi beku layaknya Elsa membekukan Arendelle
Lina : Wew. Adikku marah-marah nih. Gawat!!. Kejatuhan esnya gua bakal nyesel seumur hidup. Yang paling parah gua bisa mati!. Ah, lebih baik aku tak membuatnya marah. Ataupun memarahi dia, Karena kita akan sama-sama mati. Hiii ngeri.
Lucifer mati kena seluruh Freezing Fieldnya. Sehingga mereka merasa telah menang. Namun tiba-tiba dari samping....
Lucifer : Hahahaaha! Jurus kampungan kaya gitu ga bakal ngaruh sama saya. Karena saya cerdas dan kalian semua bodoh. Hahahahahaha.
Lina : Dasar sialan kau!! Ambil ini! Laguna Blade!!
Saat itu juga pedang panjang berwarna biru segera menghantam Lucifer yang lengah karena Sombong. Damagenya 950 cukup untuk menguras darahnya. Namun karena menggunakan item pembalik maka 30 % Damagenya justru berbalik ke Lina
Lina : aaaakkkh..... dasar, dia punya item pembalik.
Lucifer : hahahaha rasakan itu cewek murahan.
Adisa : hmmm ini memang sulit. Dia memiliki Armor pembalik. Aku harus mencari timing yang tepat untuk menyerang. Mirana!! Gunakan moonlight Shadowmu sekarang.
Mirana : Oke. Moonlight Shadow!!

Semua Pejuang Radiant menghilang di balik kamuflase bayangan bulan namun efeknya tidak bertahan lama karena Lucifer juga memiliki Dust of Apearreance sehingga mereka terlihat lagi.
Lucifer : haahahaah mau lari kemana kalian. Kalian akan mati rasakan serangan pedang ini.
Traxex : Ah sial aku hampir kena. Dia lincah sekali tenagaku hampir habis.
Adisa : Ah sial. Dia sangat cerdik dan kuat..... tunggu dulu. Aku kenal jenis Armor ini. Armor ini mampu membalikan 30 % damage ke penyerang namun memiliki delay yang agak lama sekitar 15 detik, dan durasinya hanya 5 detik . Windranger pancing dia dengan serangan panahmu.
Windranger : Baik. Rasakan ini !!
Namun Lucifer mengaktifkan kembali Armornya sehingga Damagenya berkurang namun Windranger juga kena damagenya.
Windranger : aaakkh kenapa aku juga yang sakit.... darahku semakin lama akan semakin tipis.
Adisa : Bertahanlah sedikit lagi.

5 detik berlalu dan efek armor Lucifer hilang. Mengetahui ini Adisa segera mengomandoi bawahanya untuk meyerang musuhnya.
Adisa : Sekarang waktunya. serang secara serempak!!
Windranger dan Mirana : Powershot’s Arrow................!!! Whuuuuuzzzzz kedua panah berkecepatan tinggi terbang melayang mengenai kepala Lucifer. Panah Mirana berwarna biru berdamage 450 ditambah Panah Windranger yang berwarna hijau berdamage 360 jadi total Damage adalah 810 ditambah damage (950 – 30%) – 150 karena regeneration. sehingga dari 1849 health milik Lucifer, sekarang tinggal ......
360                                        ( 950    285 – 150)
450                                                    515                                                        1325
810            
Hasil Akhir = 1849 – 1325 = 524 HP tersisa.
Rylai : Frost Bite!!!! Serangan berelemen es keluar dari tongkat senjatanya. Dan kena lagi di bagian kepala sehingga health tinggal 126 lagi. Dan yang terakhir.....
Traxex : Frost Arrow !!...... sebuah panah es melayang dari busur milik Traxex dan menghabiskan sisa health terakhir dari Lucifer sehingga dia mati membeku. Kemudian Traxex mengambil pedang biasa yang ia temukan dan memenggal kepalanya.
Traxex : Hah, rasakan itu. Dendamku akhirnya terbalas ! . Makan itu Jelek !!
Adisa : Wow, kau hebat!!
Traxex : Terima kasih.......
Adisa : sekarang saatnya serang Lich King
Ksatria Radiant : YAAA !
Windranger : Ayo bunuh dia!

Akhirnya mereka semua berangkat menuju istana Lich King. Namun di perjalanan mereka dihadang oleh tower dan Tower tersebut menyerang Mirana
Mirana : Aaaaaahhh ....  (Traaang..... traaaang ) loh, kok ga kerasa apa-apa ? kok ga kehilangan darah dan towernya semakin lama semakin rusak?? Apa kalung ini ya penyebabnya, saya merasa ini bukan kalung biasa, namun jimat keselamatanku. Pikir Mirana dalam hati.
Akhirnya tower musuh terakhir pun runtuh dan hancur berkeping-keping.
Para Ksatria Radiant akhirnya memasuki Istana Lich King dan mereka di hadang oleh creep pengawal istana. Pertarungan hebat terjadi. Para ksatria mengcast skill masing-masing. Akhirnya para creep istana kalah dan banyak yang mati. Sampai di ruang tahta Lich king.....
Adisa : Braak !!!! menyerahlah Lich King !! ajalmu sudah sampai !!
Adisa menodong Lich King dengan busurnya. Diikuti oleh seluruh Ksatria tipe Ranged Lainya.!!
Lich King : Hahahahahaa.... kalian pikir kalian bisa membunuhku ??? Aahhh penyembuhan selesai. Rasakan ini!!!



Lich King keluar dari Frozen Thronenya dan berubah menjadi Naga hitam yang menakutkan. Dari mulutnya keluar api yang berwarna hijau kehitaman. Dan badanya mengeluarkan makhluk-makhluk aneh yang beterbangan.

Windranger : Waduh ??? Apa itu ?!!
Adisa : Jangan takut semuanya. Saatnya menggunakan Skill Ultimate ku!! Dengan Resiko kehabisan Mana, karena besar sekali. Butuh 400 mana untuk mengaktifkan.

Lich King : Hahahaaahaa Terima ini serangan perpisahanku!!!
Adisa : Steam Gard!!!

Skill Ultimate dinyalakan dan seluruh Ksatria Radiant terlindungi dengan Skill itu.
Lich King menyerang dengan sekuat tenaga. ia menyemburkan api ke Ksatria Radiant. Namun apa daya ? Semua seranganya sia-sia. Damagenya Justru berbalik menyerang dirinya sendiri dan ia akhirnya Tewas karena ulahnya sendiri !
Lich King : Tidaaaaaaakkkk !!!!!................
Setelah Lich King tewas maka dipastikan Radiant menang.

Adisa : Para pasukan dan Ksatria Radiant, saya menyesal mengatakan ini........... saya menyatakan bahwa..... KITA MENAAANG !!!
Ksatria Radiant : Horeeeee !! Kita menang.............  kita menang !, Yes!!
Adisa : Ambil yang kalian ingin bawa namun hati-hati. Waktunya lima menit.

Para Ksatria Radiant segera mengambil pedang Creep, Armor yang ada, Artifak-artifak dan ada yang membawa bendera musuh dan ada juga yang merusak perabotan musuh.
Setelah Lima menit...........

Adisa : Saatya Kita.... Pulang !!
Ksatria Radiant : Ayo.... ayo pulang !.

Dengan demikianlah perang berakhir, mereka semua menang. Kemudian mereka kembali dengan senang. Karena dengan kemenagan ini, Kalimdor menjadi damai dan Dunia pun aman. Sampai di rumah mereka segera melapor ke furion dan beristirahat.


 Chapter XII : Furion Dies
Semua Ksatria Radiant bergembira ria karena kemenangannya. Mereka berdiskusi sambil makan malam di ruang makan. Isinya adalah kapan mereka ingin membuat pesta kemenangan mereka. Semua bertanya-tanya kapan akan dilaksanakan. Ada yang usul besok, ada yang berusul lusa, ada yang berusul minggu depan. Dari ke semua Ksatria, hanya Adisa yang tampak bingung dan Gelisah sampai Traxek keheranan.
Traxex : Kamu kenapa Adisa ?
Adisa : Oh..... Aku hanya bingung. Misiku sudah selesai. Besok portal waktu akan terbuka sekitar jam setengah 8 pagi. Saat jam Sarapan pagi.
Traxex : Terus.... kau akan meninggalkan kami.... untuk selamanya ?
Adisa : Mungkin saja. Mungkin juga tidak, portal waktu hanya terbuka dua kali dan durasinya lima menit. Ini pilihan yang cukup berat.
Traxex : Oh begitu. Tapi kuharap kau mau tinggal disini untuk selamanya. Kami membutuhkan orang baru untuk menggantikan Furion kelak, karena ia akan pensiun sekitar dua bulan lagi.
Adisa : aku akan memikirkanya nanti.
Traxex : jangan terlalu dipikirkan. Pikirkanlah besok. Oke ??
Adisa : hmm.... yah, baiklah kalau begitu.

Kemudian sekitar lima belas menit setelah percakapan itu keputusan keluar. Bahwa, upacara kemenangan mereka akan di laksanakan besok lusa.


Besoknya
Jam setengah 8 kurang 5 menit, semua Ksatria berkumpul untuk makan pagi. Semua kursi terisi oleh pemiliknya masing-masing. kecuali milik Adisa. Kursinya kosong. Pada awalnya Mirana mengobrol dan bercerita tentang pengalamanya menghajar musuh baru-baru ini. Tidak sampai dua menit, ia menoleh ke kursi Adisa dan ingin berbicara dengan Adisa. Namun, beliau tidak ada
Mirana : ............. iya kan Adisa ... loh ? Adisa kemana? Kok ga makan sama kita ??
Traxex : Entah, mungkin ia mau pulang ke dunianya sendiri.... ups!!
Mirana : Hah...!!!
Sejurus kemudian Mirana berdiri dan meninggalkan kursinya dan mencari Adisa. Traxex dan Rylai ikut meninggalan kursinya. Mirana mencari Adisa kemana saja . Mulai dari Kamarnya, taman belakang, hingga ruang rapat semua tidak ada. Sampai ia menuju pintu depan. Ia melihat cahaya biru aneh,
Saat dia membuka pintu depan ia melihat Adisa memandangi portal waktu itu dengan kepala tertunduk. Tangan kirinya membawa busur kesayangannya dan tangan kanannya membawa kalung lamanya Mirana. Ia juga membawa tasnya. Namun, saat ingin melangkah, Mirana memegangi tangan kirinya sambil menangis.
Mirana : Adisa.... jangan tinggalkan aku sendiri.... aku membutuhkanmu di sini.
Adisa : Maaf Mirana, namun aku harus pergi, aku rindu duniaku.
Mirana : Kumohon jangan pergi.... hiks.. aku mencintaimu Adisa ! ya aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Mau kan kau menikah denganku?
Adisa : (Deg !!!) apa yang kau bilang?
Mirana : Aku Mencintaimu.... aku tahu ini memalukan, tapi aku ingin kau menikah denganku. Temani hidupkuuu!.... hiks
Adisa : Waduh, hmmm sebentar.... namun aku harus pergi.
Traxex : Pikirkanlah lagi Adisa, Dia mencintaimu. Temani dia, jangan biarkan dia bernasib sama sepertiku.
Adisa : beri aku waktu sendiri sekitar 2 menit saja.
Akhirnya Adisa pergi ke kursi di dekat pintu masuk istana Radiant. Ia menundukan kepala dan berpikir dengan keras. Kadang-kadang ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Sementara Mirana terlihat cemas karena cintanya akan meninggalkanya untuk selamanya. Ia membayangkan betapa kesepiannya dalam hidup di keesokan harinya.
Setelah dua menit Adisa kembali ke depan pintu portal dengan membawa secarik kertas yang ia bawa. Dan menghitung mundur.... lima... empat... tiga... dua... dan satu.
Adisa : Aku sudah memutuskan  aku akan pergi selamanya..........
Setelah itu ia membuang kertas itu ke portal dan setelah kertas masuk, portal waktu mengecil dan hilang.
Adisa : ....... pergi selamanya dari dunia lamaku ! untuk hidup di sini.
Setelah Mirana mendengar ini, Mirana segera memeluk Adisa dari belakang dan dan menangis senang.
Mirana : Terima kasih Adisa.... Terima kasih.
Kemudian Adisa berbalik dan membalas pelukannya dengan memeluknya juga. Ia menggosok-gosokan pipinya ke Mirana dan mengelus-elus rambutnya. Dan tak lupa ia juga mencium keningnya Mirana yang dilindungi oleh Tiaranya. Setelah itu Adisa melepaskan pelukannya dan sedikit menjauh. Tanpa di duga Traxex juga memeluknya.
Traxex : Terima kasih kau mau tinggal di sini dan menyelamatkanku melawan Lion. Ku harap kita bisa se-tim lagi untuk membasmi kejahatan.
Adisa : Sama-sama, terima kasih mau menerima keberadaanku apa adanya untuk tinggal bersama kalian semua.
Setelah itu Mirana langsung menarik tangan Adisa sambil bergumam
Mirana : Ahh senangnya hatiku, Adisa mau tinggal di sini.

Sampai di Meja makan Mirana mempersilahkan Adisa duduk di sampingnya  dan di ambilkannya makan makanan walau hampir habis.
Mirana : Ini makananmu maaf hampir habis. Apa kau mau bagianku ?
Adisa : Tidak apa-apa. Makan saja punyamu aku tidak dapat makan juga tidak apa-apa kok. Aku bisa makan di bar nanti.
Mirana : Ya sudah, makanlah seadanya. Hanya itu yang kami punya.
Adisa : Terima kasih Mirana.
Mirana : Sama-sama sayang.
Windranger : Whhuuuz.... cieee...ciee dah bilang sayang nih sama Adisa ? dah nembak ya....
Mirana : Yah mulai lagi deh.
Adisa : Di kerjai aja, pakai ini. Gak papa, panahnya dah ga asli kok
Mirana : oke, Hei Windranger !! kalau kamu mau goda aku lagi ! aku panah kau!!
Windranger : Mirana .... Mirana... jangan bercanda !, jangan bercanda kayak gitu.
Mirana : Aku ga bercanda, aku serius.

Tetapi, Furion melihat kejadian itu dan berusaha mencegahnya. Namun, akhirnya beliau mengerti karena Adisa mengedipkan matanya dan bersiap-siap tertawa. Semua juga bersiap tertawa. Dan akhirnya Mirana melepaskan anak panah tersebut dan mengenai dadanya Windranger.
Windranger : Tidaaaak....!!! aduh... loh kok ga berdarah?
Sontak seluruh Ksatria Radiant tertawa termasuk Furion, Adisa hanya tersenyum geli. Malahan ada yang mensyukurkan kejadian itu.
Rylai : Syukurin. Kapok belum kamu ? makanya jangan suka nggoda orang.
Traxex : Rasain tuh panah bohongan
Adisa : Biarkan saja, itu memang panah bohongan. Sebetulnya asli sih, namun mata panahnya aku cabut lalu aku ganti dengan kertas yang saya padatkan dan di poles. Tujuanya sih pingin ngerjain temanku di duniaku. Eeeh yang kena kamu. Saya Cuma bilang...... Sorry ya girl.. haahahaha.
Yah yah.... mereka semua tertawa dengan riang karena kejadian lucu tersebut. Wajah Windranger menjadi merah karena malu di tertawakan seluruh ksatria Radiant. Namun di tengah kegembiraan itu tiba-tiba Furion batuk-batuk keras dan mengeluarkan darah. Ia juga memegangi jantungnya karena penyakit jantungnya kambuh. Sehingga terdengar oleh Adisa dan Adisa segera mendatangi Furion. Ia bertanya...
Adisa : Master, anda kenapa ? tampakya anda sakit berat.
Furion : Ya, aku merahasiakan ini kepada kalian semua. Sejak perang dulu bersama Lich King. Aku mengalahkanya. Namun aku terkena racun dari penyihir tololnya itu. penyihir itu tahu obatnya. Namun, masalahnya penyihir itu telah tewas di bunuh Lich King sendiri. Sekarang hidupku sudah berakhir. Nampaknya aku harus menemukan penggantiku.
Karena kata-kata ini, semua Ksatria Radiant yang semula senang berubah menjadi sedih termasuk Windranger. Mereka Shock karena Furion ingin mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada mereka semua. Mereka mendatangi Furion dan membawa tandu menuju kamar kebesaranya. Sampai dikamar Furion ternyata memberikan jabatannya kepada Adisa yang sangat kuat dan terkuat disana.
Furion : Yah, seluruh Ksatria Radiant yang terhormat. Saya ingin..... pamit pergi untuk selamanya dari dunia ini. Saya punya tiga pesan terakhir kepada kalian. Yang pertama..... tetaplah bersatu dalam suatu keaadan yang sepele atau besar...., yang kedua.... tetaplah berpegang kepada kebenaran dan tumpaslah kejahatan..... yang terakhir dan yang paling penting.... Adisa...., kau... kau, kunobatkan kau menjadi penggantiku. Ambilah tongkat kepemimpinanku. Ambil saja. Aku berikan kepadamu..... aku... be.... rikan... ke.... ---------------------
Dengan nafas terengah-engah, akhirnya Furion, pemimpin besar bangsa Radiant menutup usia untuk selamanya. Dan penggantinya sudah ada di samping mayatnya. Semua Ksatria Radiant menundukan kepala tanda berkabung. Semuanya larut dalam kesedihan yang dalam. Furion meninggal tepat jam 08 : 25 serta satu hari sebelum pesta Akbar kemenangan dan perpisahan.

Setelah itu di siang hari dilaksanakan upacara penguburan dengan gaya militer jaman dulu di tambah upacara penyambutan pemimpin baru dengan alat seadanya karena mendadak.
Saat upacara terakhir dimulailah penembakan tujuh kali meriam kosong ke udara.
Petugas aba-aba : Semua pasukan penembak bersiap di tempat masing !! isi meriam....... Gerak !!
Petugas meriam segera mengisi meriam dengan mesiu secukupnya dan memberi sumbu di atasnya. Setelah itu terompet perpisahan dibunyikan. Semua Ksatria tertunduk sedih. Windranger menangis tersedu-sedu. Ia ingat masa praremajanya yang belajar memanah bersama Furion dan sesudahya latihan dengan Traxex the Drow Ranger. Ia juga mendapat skill ultimate juga pemberian Furion dan ia rindu dengan furion, serta ingin mengajarkan anaknya bersama dia. Traxex yang ada di sampingnya berusaha menenangkanya.
Windranger : Aku tidak tahu dia sudah meninggal..... aku kangen suaranya waktu aku masih praremaja.... hiks... bagaimana anakku kelak... siapa yang mau memberinya Skill... ? Apa Skill bisa dilatih ?
Traxex : Sudahlah. Aku tahu kamu sedang bersedih hati. Namun beliau sudah tenang di sana. Kan, masih ada Adisa. Dia mungkin bisa melatih Skill anak-anakmu. Skill pertamaku juga hasil latihan bersama Rylai. Beberapa Skill bisa di latih sendiri tidak usah dikasih. Lebih tepatnya bawaan lahir.
Akhirnya Meriam di nyalakan dan meriam meledak tujuh kali. Setiap Meriam meletus, peti mati Furion diturunkan ke liang lahat. Dan tepat tembakan ke tujuh, peti mati sudah sampai di tanah dan di tutup dengan tanah. Setelah selesai tanah bekas galian di tanamkan batu nisan yang bertuliskan
“ DI SINI TERBARING FURION “
Pahlawan Kebenaran
 






Semua Ksatria Radiant memberikan penghormatan terakhir kepada Furion. Sebagian menaruh bunga, sebagian menaruh beberapa Artifak miliknya Furion dan sebagian kecil memberikan jimat keberkahannya.

Setelah selesai mereka pulang ke Markas untuk persiapan Upacara penyambutan pemimpin baru yang dilaksanakan  tepat sore hari itu juga.
Sore itu, sekitar jam 5. Upacara di mulai. Semua bergembira ria karena memiliki pemimpin baru. Saat berjalan menuju tahta, Adisa di sambut lemparan bunga-bunga dari teman-temanya. Termasuk Windranger yang berdoa, semoga suatu hari Adisa mau melatih anaknya kelak. Walau tidak menikah dengan Adisa. Setelah melewati lemparan bunga, Adisa di sambut dengan penembakan peluru kosong ke atas untuk memeriahkan suasana dan tak lupa peluncuran kembang api juga memeriahkan Upacara. Dan penghormatan dari para Creep pengawal istana.


Saat bagian upacara terakhir. Yaitu tepat jam 7 malam Adisa dipersilahkan naik tahta. Di jalan beliau ditemani pendeta penobatan yang sudah tua. Beliau juga di bawakan tongkat kebesaranya. Di temani cahaya lilin yang indah serta obor-obor yang terang. Adisa segera mendekati kursi tahta. Sampai di depan kursi tahta Adisa termenung sebentar. Ia merasa tidak cocok untuk duduk di atasnya. Karena desakan dari teman akhirnya Adisa mau juga.
Adisa : Wah, saya merasa keberatan duduk di sana. Itu milik Furion.
Traxex : Tidak apa-apa.... itu menjadi milikmu sekarang.
Venge : Ya.... duduklah barang lima menit. Untuk menyelesaikan upacaranya.
Akhirnya Adisa duduk di kursi tahta sambil membawa tongkat kepemimpinannya dan akhirnya upacara penobatan selesai. Semua Ksatria menunjukkan sikap hormat dengan membungkukkan badan dan berkata “My Master”.  Setelah Selesai Adisa segera mengeluarkan perintah pertamanya.
Adisa : Untuk perintah pertama saya....... sekarang mari berpelukan.

Semuanya segera berpelukan satu sama lain. Yang paling parah Adisa.... dia di peluk banyak Cewek. Mulai dari Mirana, Lina, Rylai, Traxex, dan Windranger. Seperti singa betina yang berebut sang singa jantan yang gagah.
Adisa : Sekarang istirahatlah kalian semua, besok akan ada pesta Akbar dan pesta perpisahan.
Akhirnya semua Ksatria kembali ke kamar masing-masing termasuk Mirana yang tak sabar menunggu hari esok. Karena dia akan menikah dengan Master Adisa, Laki-laki yang ia cintai.

Last Chapter : The Wedding.

Saat berjalan, Mirana sedikit berteriak. Ia sangat senang karena akan Menikah dengan Master Adisa. Namun, Lina marah karena pujaan hatinya ingin di rebut. Dan mereka berantem (adu mulut saja). Untung Adisa datang dan menawarkan skema poligami.


Mirana : Ah senangnya hatiku.... aku akan menikah.... pasti anak-anakku menjadi orang yang hebat.
Lina : Hah !! Mirana mau menikahi Adisa ?? ga boleh aku biarkan..... Hei, Mirana !! elo jangan genit ya.... Adisa itu milikku.
Mirana : Enak saja kau !! lagi pula aku duluan yang nembak.
Lina : Aku duluan ( apinya mulai keluar )
Mirana : kau mau berkelahi ? Ayo, aku berani mati demi Adisa !! ( sambil mengeluarkan busurnya dan siap memanah dengan Sacred Arrow miliknya.
Lina : Kamu ga bakal menang !! Adisa milikku !!
Mirana : Adisa milikku.... Dia mencintaiku juga !!
Lina : Punyaku !!
Mirana : Punyaku !!!!
Adisa : Whhoo.... ada apa ini ? sabar-sabar..... kenapa kalian berdua... ?
Mirana : Adisa ... nikahi aku segera !! jangan bersama dia.....
Lina : Nikahi aku... aku mencintaimu... akan aku berikan kau senjata Daedalus jika kau menikahiku..
Mirana : Jangan Dia ... aku saja... aku kan lahirkan anak yang kuat sepertimu.
Adisa : sabar... sabar... hmmm ini agak rumit... tunggu sebentar..
Mirana dan Lina : Ya deh....


Adisa memikirkan siapa yang akan di nikahi.... Mirana atau Lina.... mereka berdua cantik... dengan kemampuan masing-masing dan tawaran hadiah yang menggiurkan... namun Adisa akhirnya memutuskan untuk berpoligami...
Adisa : ya sudahlah....dari pada ribut berkepanjangan dan berakibat fatal... aku memutuskan kita berpoligami
Mirana dan Lina : (bengong) poligami ? apa itu poligami? Apa bagus
Mirana : Adisa... poligami itu apa ?
Adisa : Poligami itu artinya nikah banyak... ada yang tahu
Lina : Aku tidak tahu apa itu poligami ?
Adisa : Poligami itu, laki-laki menikahi banyak perempuan... idealnya satu laki-laki bisa menikah dengan satu perempuan... namun jika mau dan memenuhi syaratnya itu dapat dilakukan. Sehingga, bisa menikahi dua atau lebih perempuan. Apa kalian paham ?
Mirana : Oh... jadi intinya kau mau menikahi kami berdua ?
Adisa : ya !, namun syaratnya Cuma dua. Tapi agak berat....
Lina : apaan sih syaratnya ?
Adisa : Syaratnya, pertama... kalian semua harus rukun dan bersedia bergantian karena ini sarat mutlak yang harus di penuhi oleh pihak perempuan. Yang kedua, laki-lakinya harus mampu bersabar dalam bersikap. karena mempunyai banyak perempuan dengan karakter berbeda-beda serta mampu membagi kebahagian sama rata. Apalagi Rylai masih memiliki potensi melamar aku karena dia pasti iri sama kamu Lina, kau sudah menikah dia belum.... aku takut kalau kekasihnya kelak adalah orang buruk hatinya dan cepat salah sangka. Karena kita akan tinggal serumah.
Lina : hmm syaratnya agak berat, resikonya juga besar. Apalagi banyak penyakit seks... semoga aku, adikku, Mirana, dan kamu sehat wal afiat.
Mirana : Ya pasti aku sehat lah dari penyakit seks itu... aku kan wanita suci... aku ditakdirkan kebal terhadap segala penyakit.
Lina : -_-........ ya iya deh.... lo kan pendeta suci..... Adikku juga sama keles, dia juga masih suci.... aku yang banyak berdosa karena aku selalu menyakiti hati adikku sendiri.
Adisa : Sabarlah..... sekarang tidurlah, keputusan akhirnya kita berpoligami. Semoga  hoaaaaahmmm............ hidup kalian meyenangkan.



Akhirnya mereka semua kembali ke kamar masing-masing.... Adisa masih tinggal di kamar yang lama walau dia seorang Master. Dia ingin menjaga semua Ksatria perempuan yang tinggal di dekat kamarnya walau juga ada Ksatria laki-laki....
Semuanya tertidur kecuali Mirana dan Lina..... mereka semua menyiapkan Gaun pernikahan masing-masing. Mirana menyiapkan gaun biru yang sangat indah dengan rumbai-rumbai yang memikat... serta pakaian di lengan dan dibahunya... tak lupa menyiapkan tiaranya serta kalung pemberian Adisa.
Sedangkan Lina, masih sibuk memikirkan pernikahnya dan merencakan menyiapkanya besok pagi buta. Adiknya Rylai iri dengan kakaknya yang ingin menikah... namun ia belum berhasrat utuk berumah tangga walau dia boleh tinggal bersama Adisa dan kakaknya kelak. Lina memberi tahu Rylai bahwa masih ada ruang untuknya dalam pelukan cinta yang sah dari Adisa. Rylai senang mendengarnya dan ia juga membayangkan dia menikah dengan laki-laki yang terkuat di dunianya saat itu.


Pagi telah datang, Lina segera menyiapkan gaun pernikahan terbaik yang di milikinya, Dia mengambil Gaun merahnya, Bra miliknya, kalung pemberian ibu mereka berdua yang dimilikinya dan Rylai, kalung yang berbentuk setengah hati dari bahan perak. Karena setengahya lagi milik Rylai adiknya. Tak lupa Lina juga menyiapkan mahkota buatanya sendiri.  Setelah siap Lina dan Rylai segera mandi dan berdandan karena bersiap-siap untuk Pesta pernikahan, kemenangan sekaligus perpisahan.


Pagi, sekitar jam 8 pesta di mulai, semua sudah hadir dengan gaun dan jas masing-masing. Mereka menunggu ketiga pengantin keluar dari kamar riasnya masing-masing. Lina sudah siap dengan gaun merahnya..... sedangkan Mirana telah siap dengan gaun birunya yang sangat indah. Lebih indah dari Lina dan paling indah daripada cewek lain karena gaun kebangsawanannya sendiri. Karena Mirana memang cewek yang seksi dan anggun. namun berani serta mematikan jika amarahnya meledak.

Pesta pernikahan di mulai. Mirana dan Lina segera berjalan menuju pelaminan di temani creep pernikahan. Di pelaminan telah menunggu Master Adisa dengan pakaian jas lengkap dan membawa tongkat kepemimpinan dan busur miliknya yang di gantung di atas kursi pelaminannya. Lina tampak menjadi malu-malu ketika melihat Master Adisa yang sangat tampan.
Setelah menyatakan sumpah setia dan wasiat khusus maka mereka bertiga telah menjadi suami istri yang sah. Para Ksatria lain menghadiahkan apa saja yang mereka bisa belikan. Ada yang memberikan armor baru, artifak, makanan spesial, pakaian seperti jaket, bra, armshoulder, dan lain-lain. Traxex memberikan Slave Rapier !!, Pedang yang merupakan upgrade dari Divine Rapier. Untuk damage lebih rendah 50 namun memberikan attack speed 200 % sehingga tampak lebih kuat dan tidakk jatuh karena kematian.
Traxex : Mirana... aku punya hadiah dari kami semua. Karena kau akan menjadi ratu pendamping Master Adisa. Yah tidak banyak, namun bagus untuk busurmu.
Mirana : Terima kasih Traxex.
Rylai : Wah selamat ya Lina, sudah menikah..... aku jadi iri.
Lina : Iya Rylai.... bukankah sudah kubilang kau masih punya tempat di hati Master.
Master Adisa : Ya.... bukanya kau sudah tahu, Kau boleh tinggal bersama kami. Elemen kalian berdua memang berlawanan. Namun kalian akan saling membutuhkan. Karena, jika api dan es di gabung akan menjadi obyek yang vital bagi kehidupan.
Rylai : maksudmu air ?
Master Adisa : Ya betul. Karena air punya tiga fase. Yaitu es, air, dan uap. Jika kalian bertengkar akan sama-sama mati dan jika kalian bergabung kalian akan senang.
Lina : Oh begitu. Rylai tolong jalan lagi sayang... yang di belakang menunggu.
Windranger : weeeehhh sekarang lanjut ke perkawinan nih Mirana, ha ha.
Mirana : Mulai lagi deh....

Bletaaak !!!
Windranger : Aduh sakit.
Lina : Nah tuh hukuman buat kamu.
Mirana : iya tuh makanya jangan suka nggoda orang.
Master Adisa : Mirana... jangan begitu sayang... Windranger sini aku obati.

Master Adisa memberikan salep anti rasa sakit akibat benturan karena kepala Windranger di getok pake busur. Setelah di obati rasa sakitnya hilang.
 Setelah itu Mirana, Lina, Traxex, dan Master Adisa mengobrol di ruang VIP ketika para Ksatria lain mendengarkan musik dan berpesta ria.


Traxex : Mirana, sebentar lagi kita ada perpisahan.... kau mau kemana ?
Mirana : Aku mau mencari perumahan yang bagus. Untuk kami tinggal.
Traxex : Oh....... begitu, aku juga ingin perumahan. Agar kita bisa bersama lagi. walau kita mantan Ksatria.
Master Adisa : Boleh, ide yang bagus.....
Lina : Katanya Windranger juga mau tinggal dekat bersama kita, begitu juga Venge dan Enchantrees. Mungkin juga ada Ksatria laki-laki yang mau tinggal di perumahan.... semoga dekat dengan perumahan kita biar rame sama gampang saat pesta reunian.
Traxex : Ide bagus juga kalau kita mau reunian.... saya usul lima tahun sekali kita reunian.
Master Adisa : Usul yang pas.... namun, reunian itu relatif... tidak bisa di tentukan waktunya tapi bisa diubah – ubah sesuai kesepakatan.
Lina : Oke deh saya setuju.
Mirana : Sekarang masalahnya kita mau pilih perumahan yang mana..... aku kenal perumahan Grand puris, Syntax House, sama Home fleet.
Lina : Kalau aku tahu Ballroom House....
Traxex : aku juga tahu Ballroom House. Tapi pajak sewanya mahal sama kamarnya kecil. Itu Cuma satu gedung dan dalamnya banyak kamar-kamar kayak markas kita. Kalau Syntax House dan Grand puris itu bagus. Lebih murah Grand Puris tapi Syntax House lebih banyak rumahnya sama ngurusnya gampang. Ada rumah Lantai dua juga. Tapi keamanannya kurang. Grand puris ga punya keamanan sama sekali dan rumahnya jelek-jelek.
Mirana : Wah kayaknya kita tinggal di Syntax House saja.
Lina : Ya, aku setuju.... tapi disana agak sepi.... masalahnya ada preman yang suka mabuk-mabukan di sana sudah berusaha di usir namun pasti memanggil komplotanya. Katanya sih 20 orang. Sampai pemilik modal takut dan para pemegang saham meninggalkanya begitu saja. Sehingga keuanganya lemah.
Master Adisa : Kejahatan lagi tuh. Kalau kita tinggal di sana... kita bisa menumpasnya maka kita sudah menjalankan wasiat Almarhum Master Furion.
Lina : ya ! itu benar. Tapi masalahnya apa Ksatria kita ada yang mau tinggal di sana ?
Master Adisa : Semoga saja ada. Kalau banyak mungkin preman-preman itu pada takut. Lagian kita kan Ksatria. Mereka hanya orang sombong. Mungkin Healthnya Cuma 150 maksimal. Seperti kurir.
Mirana : hmmm.... oke deh, saya setuju.
Lina : setuju
Traxex : setuju.
Akhirnya mereka semua setuju dan memutuskan untuk tinggal di Perumahan Syntax House.


Pesta perpisahan di mulai, semua saling berpelukan untuk kenang-kenangan. Ada yang bertukar senjata, artifak, benda-benda kesayangan dan lain-lain.
Lalu Adisa berfoto bersama dengan gadis-gadis yang menyukai Master Adisa. Tak lupa setelah itu mereka semua berfoto bersama untuk kenangan massal.
 Setelah pesta perpisahan selesai,Master Adisa resmi menutup acara dan mempersilakan untuk mengambil barang-barang yang ada di kamar masing-masing. Setelah selesai Master Adisa segera keluar memerintahkan semua Ksatria meninggalkan markas. Setelah semua keluar..... Master Adisa merapal mantra penghilang bangunan sehingga markas hilang dari pandangan. Hanya Master yang dapat melihatnya dan mengetahui jejak dan alamat markas tersebut.Semua ksatria pergi menuju rumah yang di beli atau di sewa masing-masing kecuali Master Adisa, Traxex, Mirana, Rylai, Lina, Windranger, Venge dan empat Ksatria laki-laki lain pergi ke Syntax House.
Sampai di syntax House... perumahan terasa sepi. Banyak pemilik rumah menutup jendela karena ketakutan dengan mereka karena membawa senjata masing-masing. Begitu juga di reservasi. Penjaga kantor reservasi ketakutan melihat mereka dan memberikan kunci rumah dengan ragu-ragu.

Sebelum ke rumah masing-masing, Venge, Windranger, Traxex, dan empat Ksatria lainya berkumpul di rumah Master Adisa untuk bermusyawarah untuk menyerang preman yang sudah meresahkan. Karena Rylai dan Lina inteligence. Maka mereka berdua di tugaskan untuk berjaga malam dengan sistem Shift. Jika mereka ketahuan dalam jam berapapun Mirana yang pertama menghadangnya dan menembakan panah kembang api ke musuh untuk tanda menyerang. Sisanya akan meyerang dari belakang.  (ngebokong)
Tetapi, malam itu tidak terdeteksi satu pun preman yang masuk ke pemukiman tersebut. Baru saat jam 8 pagi terdeteksi gerombolan preman yang mendekat. Lina segera melapor ke Master Adisa dan serta merta Master Adisa memerintahkan seluruh Ksatria yang ada di sana termasuk Mirana bersiap-siap menyerang. Para preman datang dan Mirana ada di depan sambil menggertak mereka semua dengan menodongkan senjata busurnya.
Mirana : Jangan Bergerak !! menyerahlah dan pergi sana !!
Pasukan preman : Wah, cewek nih bos.... cantik pula tu
Ketua preman : iya aku tahu blo’on. Mau di apaiin tuh cewek.
Pasukan preman : Sikat aja bos.... lagi pula dia sendirian bos. gampang...
Ketua Preman : bener kau. Perkosa aja.... itung-itung senang-senang ... hahahahahaa
Pasukan preman : setuju bos.... hei cewek manis... ayo join ma kita.... ga sakit kok habis itu kamu bakal layanin kita seumur hidup... ya nggak bro... hahahaahah
Mirana : Cih !!! aku ga sudi !. aku wanita suci tahu !!!, menyerah atau aku tembak !....
Pasukan preman : Sudahlah manis ga usah berkhayal....
Mirana : Makan nih cemilan....... syyuuut.... tiap....... Duaaaaar
Ledakan kembang api membuat semua preman bingung dan kehilangan konsentrasi. Kaya Flashbang.
Master Adisa yang melihat ini segera memerintahkan semua Ksatrianya untuk menyerang. Lina menyerang preman dengan Dragon Slave sehingga empat preman  lari sambil terbakar dan akhirnya mati. Mirana memanahi para preman dengan panah unlimitednya dan berhasil membunuh lima preman. Master Adisa maju dengan satu panah. Setelah kena di ambil lagi dan di panah di tengah kerumunan. Di ambil lagi dan di tusukan ke mata pasukan preman lain sehingga langsung jatuh. Ada preman yang ingin menyerang Master Adisa dengan gir berantai. Namun, Master Adisa berhasil menangkisnya dengan pedang yang ia rebut. Dan dari belakang preman tersebut Traxex memanahnya tepat di kepalanya. Master Adisa segera menikamkan pedang ke dada preman yan jatuh. Sudah mati 13 kurang tujuh lagi. Rylai enggak mau kalah ia keluarkan Freezing Field. Bom es berjatuhan dan mengenai empat preman dan akhirnya mati membeku.  Tiga preman yang tersisa mencoba kabur namun di hadang oleh Windranger dan memanahnya satu. Dua sisanya lari ke kanan namun dihadang Ksatria laki-laki dan di bacok rame-rame. Ketua preman jadi ciut nyalinya dan berusaha kabur. Namun....
Master Adisa dan Mirana : Sacred Arrow !!
Kedua panah suci ala busur Crescent segera melayang dan mengenai ketua preman. Ketua preman langsung berkelojotan dan mati.
Setelah itu seluruh penduduk perumahan dan penjaga bersorak-sorak atas kemenangan mereka. Mereka menjadi pahlawan. Dan mendapat hadiah saham 45 % secara cuma-Cuma/ gratis. Sehingga jika perusahaan perumahan itu untung, 45 % keuntungannya di bagi rata kepada mereka.





Malam datang semua Ksatria kembali ke rumah masing-masing. Mirana, Lina, dan Rylai juga pulang ke rumah milik Master Adisa dan makan malam di sana. Setelah makan mereka tidur bersama. Master Adisa akhirnya merasakan  malam pertama tidur bersama 2 perempuan yang mencintainya. Keesokan paginya mereka beraktivitas seperti biasa. Dan saat akan tidur. Master Adisa selalu mencium kening kedua istrinya. Kedua istrinya juga membalas ciuman tersebut dengan mencium pipinya Master Adisa dengan rincian Mirana sebelah kanan dan Lina sebelah kiri.

 Tamat

Berlanjut di sekuel The Story Of Mirana 2 jika novel ini terbit / di sukai banyak orang.
Terima Kasih saya selaku penulis kepada Valve yang mengembangkan DotA 2. Karena penulis pernah memainkan game buatan Valve yang sebelumnya.
Jika banyak kesalahan saya mohon maaf karena saya masih beginner di DotA 2.

Profil Penulis :
Nama : Muhammad Ikhwan Sabdana
Kelas XI IPA 4
No 22
Sekolah : SMAN 5 YOGYAKARTA
Alamat : Jalan Imogiri timur selatan brimob gondowulung.
             Elsaanna085@gmail.com